1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (310 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: July 28, 2009 - 7:00 PM

3 PERUBAHAN Pola Pikir Untuk PERTUMBUHAN Bisnis

Pindah dari solo-preneur, menjadi pemimpin bisnis yang sukses membutuhkan perubahan pola pikir, sebelum pertumbuhan aktual dapat terjadi. Faktor-faktor kunci yang perlu dipertimbangkan adalah kekuatan Anda sebagai pengusaha sukses, dan bagaimana Anda menyikapinya, ketika faktor-faktor kunci, yang sebelumnya sangat mendukung Anda itu, tidak sesuai lagi bagi Anda, dan harus ditinggalkan.

Berikut adalah 3 Perubahan Pola Pikir, yang perlu dilakukan setiap solo-preneur dalam perjalanan mereka untuk menumbuhkan bisnis perusahaan berkelanjutan:

1. Dari Improvisasi, ke Strategi

Pada awalnya, sebagian besar dari kita adalah mengada-ada pada saat awal memulai bisnis, mencoba beberapa hal, mengambil beberapa peluang, mempertaruhkan beberapa kesempatan. Kita berimprovisasi, beradaptasi, dan mencoba membuatnya bekerja entah bagaimana pun caranya. Namun, pada tahap tertentu dalam perjalanan bisnis Anda, berimprovisasi dan mengada-ada saat bisnis mulai berjalan, tidak lagi merupakan pendekatan yang layak. Diperlukan strategi yang lebih stabil sebagai landasan untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Bagi solo-preneur yang terbiasa berpikir sendiri dan membuat keputusan, ini bisa menjadi tantangan. Ini menjadi sangat penting setelah Anda memiliki tim yang sedang berkembang, karena mereka akan membutuhkan kejelasan tentang arah dan tujuan mereka. Dan itu adalah hal utama: KEJELASAN. Kejelasan tujuan dan arah bisnis Anda.

Apa visi jangka panjang Anda, dan dapatkah itu diungkapkan dalam kalimat yang mudah dipahami semua orang? Apa tujuan jangka menengah 3-5 tahun Anda? Apa yang Anda lakukan dalam 6-12 bulan ke depan, untuk menyelaraskan dengan sasaran 3-5 tahun itu?

Mulai dari sini, tim Anda menjadi lebih aktif terlibat dalam menentukan, bagaimana strategi berubah menjadi rencana yang dapat ditindaklanjuti: Bagaimana ini dipecah menjadi tujuan triwulanan untuk setiap bidang bisnis Anda? Bagaimana sasaran triwulanan ini diterjemahkan menjadi sasaran dan tugas bulanan yang dapat ditindaklanjuti di tingkat individu?

Pada setiap tahap, mereka yang terlibat harus menyadari bagaimana pekerjaan mereka sehari-hari selaras dengan tujuan strategis bisnis secara keseluruhan. Lakukan ini dengan benar, sehingga individu termotivasi dan terlibat karena mereka dapat melihat ke mana mereka menambah nilai dan membuat perbedaan, dan yang terpenting tahu ke mana mereka pergi. Jika salah, orang-orang akan kehilangan tujuan dan arah mereka, cenderung kehilangan motivasi pencapaian mereka.

“Kamu mengendalikan pikiranmu atau pikiranmu mengendalikanmu.” – Napoleon Hill

2. Dari Mempertahankan, ke Melepaskan

Pada awal perjalanan bisnis, mungkin Anda harus melakukan semuanya: pemasaran, penjualan, keuangan, pelayanan, itu semua Anda lakukan. Ironisnya adalah bahwa banyak pengusaha bercita-cita untuk dapat mundur dari bisnis mereka, namun sebagian besar merasa sangat sulit untuk melepaskannya. Bagaimana pun, bisnis itu adalah ‘anak’ mereka.

Apa pun ukuran bisnisnya, faktor kunci dalam pertumbuhan adalah bagi pendiri untuk beralih dari pelaku ke pendelegasi. Secara prinsip itu cukup mudah, tapi secara emosional itu bisa sulit. Pemikiran sebenarnya adalah orang lain tidak akan melakukan hal-hal dengan cara sama seperti yang Anda lakukan.

Salah satu hal paling berguna yang dapat dilakukan oleh seorang pengusaha, yang pindah kuadran ke pemimpin bisnis adalah jujur pada diri mereka sendiri, mengapa mereka melepaskannya, dan mendelegasikannya kepada orang lain. Apakah Anda khawatir orang tidak akan melakukan tugas sebaik yang Anda bisa? Apakah lebih cepat melakukannya sendiri? Apakah Anda benar-benar tidak tahu dengan siapa Anda bisa mendelegasikan? Atau apakah Anda hanya tidak ingin melepaskan sesuatu yang Anda sukai?

Praktik pendelegasian dan bekerja melalui orang lain, sebenarnya cukup mudah – itu adalah perubahan pola pikir untuk melepaskan, harus terjadi lebih dulu.

Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang harus Anda lepaskan untuk memberikan hasil melalui orang lain, secara praktis dan emosional? Bagaimana Anda mengomunikasikan harapan Anda, tentang apa yang ingin Anda sampaikan kepada orang lain? Dan apakah mereka akan setuju dengan Anda? Apa yang membuat Anda bebas melakukan sesuatu?

Poin terakhir ini sering kali merupakan penentu yang memungkinkan pengusaha keluar dari kebiasaan harus melakukan semuanya sendiri. Kesadaran bahwa Anda tidak bisa menjadi pemimpin bisnis dan menumbuhkan perusahaan Anda, jika Anda tetap terjebak pada tugas-tugas operasional murni.

3. Dari bekerja Di DALAM bisnis, ke bekerja DI ATAS bisnis

Keseluruhan faktor ‘melepaskan’ bergerak menuju satu hal: kemampuan untuk fokus dalam mengembangkan bisnis Anda dan memajukannya. Peran CEO pada dasarnya tentang membangun keterampilan untuk dicapai melalui orang lain, sehingga Anda dapat sepenuhnya merangkul peran kepemimpinan itu, dan berfokus pada apa yang benar-benar penting.

Namun, pada awal pertumbuhan bisnis, Anda mungkin akan menemukan diri Anda terseret ke dalam tugas sehari-hari dengan cukup sering. Sangat penting pada tahap itu untuk menjadwalkan waktu, untuk mengerjakannya di atas bisnis Anda daripada di dalamnya. Ya, Anda harus fokus pada mendapatkan hal-hal untuk langkah berikutnya pada bisnis Anda.

Fokus Anda harus bergeser dari tugas sehari-hari, ke gambaran besar, mengarahkan bisnis Anda ke depan dengan memberikan kepemimpinan dan arahan, mengidentifikasi dan menghilangkan hambatan untuk pertumbuhan, dan menempatkan hal-hal yang dibutuhkan bisnis Anda untuk bergerak maju, yaitu orang yang tepat, proses dan sistem yang tepat, budaya yang tepat dan tugas operasional sehari-hari.

“Setiap kali Anda melihat bisnis yang sukses, seseorang pernah membuat keputusan berani.” – Peter F. Drucker

Mengambil pandangan jangka panjang, gambaran besar dari pemimpin bisnis, tidak berarti kehilangan pandangan dari hari ke hari. Penting bahwa komunikasi dalam bisnis apa pun adalah dua arah, dan Anda mengumpulkan informasi serta mengkomunikasikan tujuan dan target secara jelas.

Nah Sahabat. Sudah waktunya bagi Anda untuk beralih, bukan? Apakah sudah waktunya bagi Anda untuk beralih dari solo-preneur ke pemimpin bisnis? Sudahkah tiba waktunya bagi Anda, tidak lagi menyingsingkan lengan baju Anda untuk melakikan tugas sehari-hari, tanpa ada pendelegasian? Ubah pola pikir Anda terlebih dahulu, dan sisanya akan mengikuti.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

Twitter: @Wuryanano

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (310 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.