1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (286 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: June 10, 2020 - 5:25 AM

6 Cara MENGELOLA UANG Saat Pandemi COVID-19

Pandemi Covid-19 tidak hanya membahayakan jutaan nyawa di seluruh dunia, tetapi juga mulai mengganggu ekonomi global. Banyak orang kehilangan pekerjaan atau sumber pendapatan, sementara banyak orang lain diminta untuk menerima pemotongan gaji. Dalam situasi yang begitu sulit, Anda harus mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kesehatan dan kekayaan Anda, agar tidak terkena dampak buruk dari wabah tersebut.

Berikut adalah beberapa kiat pengelolaan uang, untuk membantu memperkuat keuangan Anda, sehingga Anda dapat keluar dari krisis ini dengan kerusakan finansial minimal. Kiat yang saya uraikan ini, bisa merupakan masalah bagi sebagian orang yang tidak tahu bagaimana mengelola keuangan pribadi. Namun, lebih baik belajar meskipun terlambat, daripada tidak paham sama sekali.

1. Pertahankan dana darurat yang memadai

Memiliki dana darurat yang memadai mungkin merupakan hal terpenting selama krisis ini. Dana darurat ini untuk menyelamatkan Anda, jika penghasilan Anda dibatasi, atau Anda menghadapi krisis tidak terduga seperti darurat medis atau saat wabah semacam ini. Saya katakan “memadai” dapat berarti hal yang berbeda untuk orang yang berbeda, idealnya disarankan untuk memastikan dana darurat Anda bernilai setidaknya 6 bulan dari pengeluaran Anda. Anda dapat memilih untuk memasukkan dana darurat Anda di rekening tabungan khusus.

2. Lakukan langkah-langkah penganggaran secara ketat

Anda juga perlu melakukan langkah-langkah pemotongan biaya secara ketat. Sekarang, mungkin membantu mengurangi pengeluaran tertentu seperti perjalanan harian, belanja barang-barang yang bukan kebutuhan pokok, ini akan membantu dalam meningkatkan tabungan Anda. Jadi, prioritaskan pengeluaran Anda dan kurangi pengeluaran yang tidak penting.

3. Asuransi jiwa dan kesehatan sebaiknya menjadi prioritas

Program asuransi jiwa Anda akan menyelamatkan anggota keluarga Anda sebagai tertanggung, jika Anda meninggal dunia (saya tidak berharap demikian). Pastikan Anda juga memiliki rencana asuransi kesehatan untuk diri sendiri dan anggota keluarga tanggungan Anda, untuk melindungi uang Anda agar tidak terkuras ketika terjadi masalah kesehatan. Jika Anda bergantung pada asuransi kesehatan yang disediakan kantor Anda, Anda mungkin tetap perlu asuransi individual, karena yang disediakan kantor akan berhenti, jika Anda kehilangan pekerjaan atau kena pemutusan hubungan kerja.

4. Cobalah untuk tidak menghentikan investasi penting Anda

Investasi sangat penting untuk memastikan Anda memenuhi tujuan hidup Anda, dan menjaga masa depan keuangan Anda. Namun, beberapa tujuan hidup lebih penting daripada yang lain. Jadi, jika Anda mengalami krisis uang tunai, lihat apakah Anda dapat mengelolanya, tanpa menghentikan investasi Anda yang penting untuk masa depan Anda. Yang kurang penting atau yang tidak selaras dengan tujuan keuangan, dapat dipangkas untuk mendapatkan uang tunai. Anda juga dapat menjeda, misalnya pada investasi reksa dana Anda, jika Anda mengalami krisis uang tunai yang parah, dan memulai kembali investasi Anda setelah keuangan Anda stabil.

5. Pinjam secara hati-hati

Sekarang banyak yang akan tergoda untuk mengambil pinjaman selama waktu ini, tetapi saya menyarankan mengambil pinjaman hanya jika Anda benar-benar perlu. Cobalah lebih dulu mengumpulkan uang dari sumber lain, seperti dana darurat dan likuidasi investasi semacam reksa dana. Selain itu, jangan meminjam berlebihan dan memastikan Anda memiliki rencana yang jelas untuk dapat membayar kembali pinjaman Anda tepat waktu. Kesulitan keuangan Anda hanya akan makin memburuk jika Anda tidak dapat menghapus utang pinjaman Anda.

6. Siapkan rencana bangkit kembali, sebelum mengambil moratorium pinjaman

Jika Anda tidak dapat memenuhi komitmen utang Anda selama krisis ini, Anda dapat mengajukan keringanan kepada pemberi pinjaman untuk memberikan moratorium misalnya 6 bulan pinjaman. Namun, Anda harus memahami bahwa bunga akan terus bertambah selama moratorium, yang dapat sangat meningkatkan beban pinjaman Anda. Jadi, jika Anda memilih fasilitas ini, pastikan Anda memiliki rencana “bangkit kembali” untuk membayar bunga yang terakumulasi ini, segera setelah moratorium berakhir. Juga, cobalah untuk tidak memanfaatkan moratorium atas pinjaman kartu kredit Anda, karena hal itu melibatkan biaya bunga dalam kisaran 36-42% per tahun (sangat mencekik).

Sahabat… Krisis seperti yang kita alami saat ini, membutuhkan keberanian untuk tenang dan bukan keputusan yang panik. Saya harap kiat-kiat sederhana tersebut, dapat membantu Anda membuat keputusan keuangan penting, sehingga Anda dapat keluar dari krisis ini tanpa menderita parah.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (286 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

1 thought on “6 Cara MENGELOLA UANG Saat Pandemi COVID-19”

  1. I am extremely impressed with your writing talents
    as nearly as with the format for your weblog. Is that this a paid subject matter or did you modify it your self?

    Either way, keep up the excellent quality writing, it’s uncommon to see a nice weblog like this one nowadays..

Leave a Comment

Your email address will not be published.