Dear All,
Dalam kehidupan bermasyarakat kita, kadang kita sering kehilangan kesempatan baik untuk berkomunikasi dengan tidak mengatakan pada orang lain, apa yang Anda inginkan atau butuhkan dari mereka. Kemungkinan besar ini disebabkan oleh budaya timur yang kita anut sejak kecil, budaya “ewuh-pekewuh” yang sudah dibiasakan mulai usia dini, budaya “sungkan” sejak di dalam kandungan ibu kita. Pada gilirannya, kebiasaan budaya ini menyebabkan gangguan komunikasi pada saat dewasa nanti.
Cobalah Anda cermati lingkungan sekitar kehidupan Anda, dalam konteks berkomunikasi. Apa yang bisa Anda dapatkan? Saya yakin, jika Anda sedikit cermat, maka Anda akan menemukan berbagai kebohongan dalam komunikasi. Kenapa orang sampai berbohong kepada yang lainnya? Saya juga percaya bahwa hal itu biasanya berawal dari rasa takut!
Sekarang jawablah pertanyaan saya ini: Apakah Anda takut, jika Anda mengatakan perasaan Anda yang sebenarnya, mereka akan meninggalkan Anda dan tidak menyukai Anda lagi.
Kalau mau jujur, sebagian besar dari kita pasti akan menjawab YA. Di awal dulu pun, saya juga demikian halnya. Takut, jika saya bicara yang sebenarnya, maka saya akan dijauhi teman. Khawatir, jika saya berterus-terang, nanti bisa berakibat saya menjadi orang menyebalkan.
Pada saatnya saya paham, ternyata jika saya mulai mengatakan segalanya dengan jelas dan terus terang, mereka tidak akan meninggalkan saya, tetapi justru menjadi semakin dekat, karena mereka mengetahui apa yang sebenarnya saya rasakan.
Penting untuk dipahami, bahwa kebanyakan orang merespons kebutuhan kita, jika kita mengatakannya. Kalau kita tidak terbuka dengan keinginan kita, maka orang lain akan merespons dengan informasi yang keliru. Jika terjadi kekeliruan dalam informasi, maka tentu saja dampaknya bisa membuat kita semuanya bingung, marah dan stress. Pahamilah, orang lain tidak bisa menebak apa yang kita butuhkan.
Oleh karena itu, kita perlu memberi isyarat yang jelas dan langsung, sehingga mereka pun tahu apa yang kita inginkan. Dan, kita juga harus mendorong orang lain, untuk memberi isyarat yang jelas dan terus terang, sehinga kita bisa mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan dari kita. Saya yakin, Anda pun akan berusaha untuk memperbaiki tindakan Anda, jika seseorang mengatakan dengan jelas apa yang dibutuhkannya, bukan? Nah, orang lain pun akan bersedia melakukan hal sama buat Anda.
Formulasikan apa yang ingin Anda katakan, sejelas dan sesingkat mungkin, sehingga mudah dipahami teman bicara Anda. (Sengaja saya katakan “teman bicara” bukan “lawan bicara”, karena sangat bertolak belakang pengertian “teman” dan “lawan”). Nah, formulasi inilah yang saya maksudkan dengan KISS sebuah akronim Keep It Simple, Sweetie (bukan Keep It Simple, Stupid, beda rasanya bukan?). Katakan apa yang ingin Anda katakan…setelah itu diam lah, dan tetap tenang. Berilah kesempatan teman bicara Anda menanggapinya, jangan berusaha menebak-nebak apa yang dipikirkannya … itu nanti berakibat Anda bisa melontarkan “kata-kata bodoh” yang akan memperlemah pernyataan Anda sebelumnya.
Banyak orang merasa telah dianugerahi kemampuan untuk mengritik orang lain. Mereka ini tidak kesulitan mengekspresikan, mengatakan, dan memaksakan pendapatnya kepada orang lain. Mereka terkesan selalu marah pada kehidupan! Mereka akan mudah mengeluh jika sedikit saja mengalami hal yang menurutnya merugikannya. Jika Anda bertindak seperti mereka ini, maka itu justru akan membuat Anda kehilangan hubungan baik dengan teman-teman Anda, bahkan pekerjaan dan bisnis Anda.
Oleh sebab itu, kenalilah motivasi komunikasi Anda sebelumnya. Jika Anda merasa harus mengekspresikan komunikasi Anda, maka gunakan cara ini hanya untuk mengubah hal-hal yang bisa membuat hidup dan kehidupan Anda menjadi luar biasa prima, lebih sehat dan lebih baik.
Kalau Anda menginginkan perubahan, ungkapkan lah dengan jelas dan terus terang, apa yang Anda inginkan. Jangan menjadi orang yang suka membohongi perasaan sendiri. Akan tetapi Anda harus selalu memikirkan, apa yang ingin Anda katakan itu. Kemudian sampaikan keinginan Anda itu secara asertif dan jelas. Hindari untuk bertindak secara pasif atau agresif.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College