1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (298 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: October 26, 2010 - 6:00 AM

8 Teknik Atasi DILEMA dan Buat KEPUTUSAN Lebih Baik

Pernahkah Anda terjebak dan tidak tahu apa yang harus dilakukan? Apakah Anda akan begadang mencoba mencari tahu duduk permasalahannya? Apakah Anda terjebak dalam percakapan tanpa akhir dengan diri Anda sendiri?

Yah. Mungkin itu ada hubungannya dengan pekerjaan Anda, mungkin dengan keuangan Anda, mungkin dengan bisnis Anda atau bahkan hubungan Anda. Itulah DILEMA di kehidupan. DILEMA, bisa kecil saja, seperti memutuskan busana apa yang akan dikenakan, atau bisa besar seperti memutuskan apakah akan menjual perusahaan atau menyatakan bangkrut.

Anda bisa saja sakit kepala saat mencoba menyelesaikan DILEMA Anda, dan Anda tidak akan mendapatkan jawaban, jika Anda masih terjebak dalam cara berpikir yang sama. Anda hanya membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Berikut adalah 8 Teknik untuk menyelesaikan dilema, dan membuat keputusan yang tepat:

1. Tanyakan pada diri Anda: “Apa yang ingin saya capai?”

Saat Anda tidak jelas dengan tujuan Anda, jalan mana pun tidak akan membawa Anda ke sana. Tanyakan secara tegas ke diro Anda, “Apa yang ingin saya capai?” Ketika Anda jelas dengan apa yang ingin Anda capai, pikiran dan tindakan Anda memiliki lebih banyak dampak, yang terarah.

Anda harus jujur pada diri sendiri. “Saya bertujuan untuk membuktikan bahwa seseorang salah.”akan sangat berbeda dari“Saya bertujuan untuk melakukan hal benar, yang akan melayani klien saya dengan sebaik-baiknya.”

2. Tanyakan pada diri Anda: “Hal terburuk apa yang bisa terjadi? Apa yang dibutuhkan untuk pulih?”

Kadang-kadang kita ‘meledakkan’ sesuatu di luar proporsinya. Kita sangat dipenuhi dengan KETAKUTAN. Ketika Anda kembali ke kenyataan sebenarnya, coba pastikan, apa hal terburuk yang bisa terjadi? Dalam kemungkinan kecil hal terburuk ini terjadi, apa yang perlu dilakukan untuk pulih dari hal ini? Mengingat risikonya, jika ini adalah sesuatu yang ingin Anda lalui, maka tetaplah fokus pada solusinya.

Jangan menghabiskan banyak waktu untuk membayangkan hal terburuk. Hal itu sangat jarang terjadi seperti yang Anda bayangkan. Dan jika kebetulan itu terjadi, Anda toh tetap akan menjalaninya. Maka tetaplah fokus pada tujuan Anda. Solusi pasti akan muncul di sana.

3. Membuat Keputusan Sementara

Anda tidak akan pernah memiliki SEMUA informasi yang Anda perlukan. Keberanian membuat keputusan dengan informasi yang Anda miliki saat itu adalah penting. Tetap majulah melangkah, dan lakukan kalibrasi ulang nanti di sepanjang perjalanan Anda.

Seperti halnya di dunia dirgantara, bahwa ketika sebuah pesawat terbang ke luar dari jalurnya, pesawat akan tetap terus bergerak maju. Hal ini disebabkan pemahaman pilot bahwa terdapat cukup ruang dan waktu untuk melakukan kalibrasi ulang penerbangan, untuk mencapai tujuan dengan selamat.

4. Pertimbangkan Generasi ke-7

Anda bisa terlalu terjebak dengan kekhawatiran Anda sendiri, namun, beberapa keputusan tidak hanya melibatkan Anda. Ini mungkin memiliki dampak yang bertahan lama bagi lebih banyak orang, dan banyak generasi yang akan datang. Bagaimana dengan orang lain yang terpengaruh oleh keputusan tersebut. Apa dampaknya bagi mereka?

Apa lagi dampaknya bagi anak cucu cicit nantinya? Ada filosofi kuno tentang kejayaan hingga “Generasi ke-7” atau “Keturunan ke-7”, itu agar kita bisa berpikir jauh di luar kekhawatiran saat ini. Bagaimana keputusan hari ini akan memengaruhi Generasi ke-7 atau Keturunan ke-7 nanti? Mempertimbangkan hal ini akan membantu Anda membuat keputusan yang melampaui kekhawatiran Anda saat ini.

5. Apa yang akan dilakukan Penasihat Anda?

Saat Anda terlalu dekat dengan DILEMA, Anda terlalu terjebak dengan perspektif kacau diri sendiri. Anda perlu mengambil perspektif dari pihak luar yang netral, yang memiliki keterikatan emosional lebih sedikit dengan situasi tersebut.

Siapa orang yang Anda hormati dan Anda percaya? Sebut saja orang itu sebagai Penasihat Anda. Penasihat ini bisa jadi orang yang Anda kenal secara pribadi, guru yang Anda kagumi, paman yang Anda hormati, atau mentor bisnis Anda.

Jika Anda mengambil perspektif dari Penasihat Anda, apa yang akan dikatakan penasihat Anda tentang situasi / dilema Anda? Bagaimana Penasihat Anda menghadapi tantangan ini secara berbeda? Pikirkan tentang itu.

Biasakanlah bicara pada diri sendiri atau self-talk, seperti berbicara dengan seseorang yang Anda cintai. Ini pun bisa memudahkan Anda mendapatkan perspektif baru.

6. Berpikir layaknya anak-anak pemberani dan idealis

Seiring bertambahnya usia, semakin banyak keyakinan negatif yang masuk ke dalam pikiran karena trauma, pengalaman buruk, atau penolakan. Oleh sebab itu, kita perlu menggunakan kekuatan imajinasi kita untuk membuat gambaran tentang kehidupan kita, dan bagaimana kita bertindak selanjutnya.

Terkadang kita perlu mendengarkan pikiran semasa kita masih anak-anak dulu. Anak idealis dan pemberani, yang bisa melakukan apa saja jika dia berminat pada sesuatu. Apa yang akan dikatakan anak pemberani itu pada Anda?Bagaimana keinginannya tentang diri Anda yang sudah dewasa ini?

Bayangkan diri Anda saat di usia 80 tahun. Apa yang akan Anda lakukan, dan bagaimana Anda akan menjalani hidup? Bagaimana diri Anda yang berusia 80 tahun mengatasi dilema Anda? Apa yang anak pemberani itu inginkan dari Anda selama ini? Apa yang dia ingin Anda pedulikan atau cintai?

7. Jadilah Diri Anda Yang Terbaik

Pergilah ke saat Anda sedang menjadi diri terbaik Anda, dan bayangkan diri Anda ada di sana. Anda akan berada dimana? Apakah Anda akan berkeliling dunia? Apakah Anda akan membuat sesuatu di kantor Anda? Apakah Anda akan berada di depan banyak orang yang menantikan kehadiran Anda?

Bayangkan menjadi diri Anda yang terbaik untuk sesaat. Saat Anda sedang menjadi diri terbaik Anda, bagaimana Anda sebagai diri terbaik akan mengatasi dilema ini? Seberapa berbeda Anda melihat masalah ini, seberapa berbedanya Anda akan membuat solusi dan memutuskan?

8. Berlandaskan Cinta

Terkadang keputusan dibuat karena rasa takut atau ego. Sekarang buatlah keputusan apa pun itu berlandaskan Cinta. Keputusan yang baik dibuat dari informasi yang baik, namun keputusan besar dibuat dari Cinta. Apa hal paling penuh cinta yang harus dilakukan untuk diri Anda sendiri, orang yang Anda cintai, dan orang lain yang terpengaruh oleh keputusan tersebut? Pikirkan tentang dampak jangka panjang dari keputusan ini.

Apa cara paling penuh cinta untuk membuat keputusan? Buatlah selalu keputusan berlandaskan cinta, dan setelah Anda membuat keputusan, segera ambil tindakan. Lakukanlah dan lihatlah hasilnya.

Nah Sahabat. Bagaimana Anda memecahkan dilema di kehidupan Anda?

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (298 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.