Dalam beraktivitas bisnis, saya tidak pernah berhubungan langsung dengan pemuka atau petinggi birokrasi di negeri ini… nggak pernah kontak-kontak dengan para eksekutif pemerintahan, apalagi dengan anggota legislatif… karena kan tidak ada kaitannya dengan bisnis-bisnis saya. Meskipun di luar bisnis, kadang-kadang saya juga kontak “say hello” dengan teman-teman yang duduk di kursi eksekutif maupun legislatif.
Tetapi ketika saya hendak menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dalam skala besar se Jawa Timur, maka saya harus memikirkannya untuk melakukan pendekatan langsung ke petinggi birokrasi pemerintahan, dalam hal ini Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Pendekatan dan lobbying ke petinggi birokrasi pemerintahan menurut saya sebaiknya dilakukan, jika hendak menggelar acara besar, terutama dalam kapasitas pengabdian masyarakat, atau biasa dikenal sebagai program CSR (Corporate Social Responsibilty). Ini karena di benak sebagian besar masyarakat, mereka lebih menghargai, jika ada petinggi birokrasi ikut mendukung acara besar CSR ini.
Oleh sebab itu, saya coba mengikuti apa yang diinginkan oleh masyarakat, yaitu saat mulai mengelar acara, setidaknya ada sambutan dan sekaligus membuka acara dari petinggi birokrasi, dalam hal ini adalah Gubernur Jawa Timur.
Ini pengalaman pertama saya, berhubungan langsung tatap muka dengan petinggi birokrasi pemerintahan. Dan sesuai namanya, birokrasi, memang harus melewati prosedur yang panjang dan lama, dibandingkan jika saya melakukan lobbying dengan perusahaan swasta. Tapi mau tidak mau, toh itu memang prosedur yang ada di negeri ini, jika ingin bertemu denganjajaran pimpinan pemerintahan.
OK, singkatnya, saya ingin nanti yang memberikan sambutan sekaligus membuka acara adalah Gubernur Jawa Timur, maka dua minggu sebelumnya saya sudah mengajukan diri untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur. Dan akhirnya disetujui bertemu dengan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur atau SekDaProv Jatim lebih dulu untuk membahas sejauh mana perlunya Gubernur Jawa Timur cocok memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Saya pun memakluminya, karena logikanya, jika acaranya nggak spektakuler dan nggak ada pengaruh signifikan pada masyarakat, tentu Gubernur nggak perlu turun tangan langsung.
Acara yang akan saya helat pada awal Juli 2009 nanti menurut saya itu Luar Biasa Prima, saya akhirnya setuju bertemu dengan SekDaProv Jatim pada Senin, 25 Mei 2009 pk.14:00… Saya tidak sendiri datang, melainkan juga mengajak istri saya, sebagai Ketua Panitia, dan seorang Manager BUMN PTPN X, yang mendukung penuh acara tersebut, yaitu SEMILOKA Sehari, mulai pk.07:00 s/d 21:00 WIB.
Pertemuan dengan “tangan kanan” Gubernur Jawa Timur ini sangat menyenangkan. SekDaProv Jatim ini orangnya ternyata ramah dan ‘humble’ … mau mendengarkan orang dan memberikan masukan-masukan berarti buat SEMILOKA nanti.
Beliau juga akan memberitahukan kepada Gubernur Jawa Timur, betapa penting dan spektakulernya SEMILOKA yang dihelat oleh SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College dan didukung oleh salah satu perusahaan BUMN besar di Jatim, yang punya visi dan misi sama dengan SWASTIKA PRIMA, sehingga nantinya Gubernur Jawa Timur dipastikan bersedia memberikan sambutan sekaligus membuka acara SEMILOKA, kecuali jika Gubernur ada panggilan mendadak ke Istana Negara.
Tapi saya tidak berkecil hati, semoga saja Gubernur Jatim tidak ada halangan apa pun, sehingga beliau bisa memberikan sambutan dan langsung membuka SEMILOKA Sehari nantinya. Kalau terpaksa nggak bisa, maka masih ada Wakil Gubernur Jatim.
Sak mentok-mentok-e… iki boso Suroboyoan, maksudnya jika semuanya nggak bisa, Gubernur atau Wakil Gubernur, maka SekDaProv Jatim yang berperan menggantikannya, dan itu masih spektakuler, karena SekDaProv Jatim secara Struktural adalah jajaran orang nomer 3 tertinggi di pucuk pimpinan pemerintahan provinsi… yaa oke lah.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College