Pada tahun 1923, Sembilan Orang Terkaya di dunia bertemu di Chicago’s Edge Water Beach Hotel.
Kekayaan gabungan mereka, diperkirakan, melebihi kekayaan Pemerintah Amerika Serikat pada saat itu. Orang-orang ini pasti tahu bagaimana mencari nafkah dan mengumpulkan kekayaan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh :
1. Presiden perusahaan baja terbesar,
2. Presiden perusahaan gas terbesar.
3. Spekulan gandum terbesar.
4. Presiden Bursa Efek New York.
5. Anggota Kabinet Presiden Harding.
6. “Beruang” terbesar di Wall Street.
7. Petinggi monopoli Ekonomi terbesar Dunia.
8. Presiden Bank of International Settlements.
9. Presiden perusahaan Utilitas terbesar dunia.
Itulah barisan orang yg sangat mengesankan dengan ukuran orang lain.
Namun, 25 tahun kemudian, di mana sembilan raksasa industri itu?
Mari kita periksa apa yang terjadi pada mereka 25 tahun kemudian.
1. Presiden perusahaan baja terbesar (Bethlehem Steel Corp), Charles M Schwab, hidup dengan uang pinjaman selama lima tahun, sebelum dia meninggal dalam kondisi bangkrut.
2. Presiden perusahaan gas terbesar, Howard Hubson, menjadi gila!
3. Satu pedagang komoditi gandum terbesar (Wheat Speculator), Arthur Cutten, meninggal dalam kondisi bangkrut.
4. Presiden New York Stock Exchange, Richard Whitney, dikirim ke penjara.
5. Anggota Kabinet Presiden AS (Kabinet Presiden Harding), Albert Fall, diampuni dari penjara hanya untuk bisa pulang dan mati dalam damai.
6. “Beruang” terbesar di Wall Street, Jesse Livermore melakukan bunuh diri.
7. Presiden monopoli bisnis terbesar dunia, Ivar Krueger, melakukan bunuh diri.
8. Presiden Bank of International Settlement, Leon Fraser, melakukan bunuh diri.
9. Presiden perusahaan Utilitas terbesar, Samuel Insull, meninggal tanpa uang sepeser pun.
Apa yang mereka lupa adalah bagaimana membuat hidup saat mereka sibuk menghasilkan uang!
Uang itu sendiri tidak jahat, menyediakan makanan untuk orang lapar, obat untuk orang sakit, pakaian untuk orang yang membutuhkan. Uang hanyalah alat tukar.
Kita butuh dua macam mentor pendidikan:
1. Orang yang mengajarkan kita bagaimana mencari nafkah,
2. Seseorang yang mengajarkan kita bagaimana menjalani hidup.
Ada banyak dari kita yang begitu asyik dengan kehidupan profesional kita, sehingga mengabaikan tanggung jawab keluarga, kesehatan dan sosial kita.
Jika ditanya mengapa kita melakukan ini? Kita menjawab bahwa kami melakukannya untuk keluarga kami.
Namun, anak-anak kita sedang tidur saat kita meninggalkan rumah, Mereka tidur saat kita kembali ke rumah.
Dua puluh tahun kemudian, kita akan kembali dan mereka semua akan pergi, mengejar impian dan hidup mereka sendiri.
Tanpa air, kapal tidak bisa bergerak. Kapal membutuhkan air, tapi jika air masuk ke kapal, kapal akan menghadapi masalah eksistensial.
Apa yang dulunya menjadi sarana hidup untuk kapal, akhirnya menjadi sarana penghancuran bagi kapal.
Demikian pula kita hidup di saat produktif adalah sebuah kebutuhan. Tapi jangan biarkan penghasilan masuk ke dalam hati sanubari kita.
Karena apa yang dulu merupakan sarana hidup kita, secara pasti akan menjadi sarana penghancuran hidup bagi kita juga.
Jadi luangkan waktu sejenak dan tanyakan pada diri sendiri, “Apakah air masuk ke dalam kapal saya?”
Saya sungguh berharap tidak!
Semoga kita semua berjalan ke arah yang lebih benar dalam hidup ini.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College
Sebuah artikel yang inspiratif. Ini menjelaskan bahwa hidup itu ibarat transit di bandara udara. Semegah-megahnya bandara, kita hanya transit dan tak berhak memiliki… awesome pak