1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (320 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: June 28, 2014 - 6:00 AM

MANAJEMEN WAKTU

Pada suatu kesempatan, Stephen R. Covey mengajukan sebuah pertanyaan kepada para mahasiswanya.

“Ketrampilan apakah, jika kita pelajari dan mengamalkannya secara terus menerus, akan menghasilkan dampak positif yang bukan hanya pada hidup kita tapi juga karir kita?” tanya Covey.

Jawabannya adalah: “MANAJEMEN WAKTU”

Seorang professor berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, ia memakai ilustrasi yang pasti tidak akan pernah dilupakan oleh para mahasiswanya.

Dia berdiri di depan kelas dan mengeluarkan toples berukuran galon yang bermulut cukup lebar, lalu ia meletakkannya di atas meja. Ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran kepalan tangan serta meletakkannya dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk kedalamnya, dia bertanya: “Apakah toples ini sudah penuh?”

Semua mahasiswanya serentak jawab, “Sudah! Professor!” “Benarkah?” Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu sambil mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat di antara celah-celah batu-batu tersebut.

Kemudian ia bertanya kepada mahasiswanya sekali lagi: “Apakah toples ini sudah penuh?” Kali ini para mahasiswanya hanya tertegun “Mungkin belum!”, salah 1 dari mahasiswanya menjawab. “Bagus!” timpalnya.

Dari bawah meja ia mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil & bebatuan.

“Apa maksud ilustrasi ini?” tanya Covey.

Seorang mahasiswa menjawab, “Maksudnya, betapa pun penuhnya jadwalmu, jika kamu usaha, masih dapat kita sisipkan jadwal lain ke dalamnya!”

“Bukan!”, jawab Covey, “Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa…

“JIKA BUKAN BATU BESAR YANG PERTAMA KALI KAMU MASUKKAN, MAKA KAMU TIDAK AKAN PERNAH DAPAT MEMASUKKAN BATU BESAR ITU KE DALAM TOPLES TERSEBUT.”

Batu Besar ini melambangkan hal-hal yang besar dan berpengaruh dalam hidup kita, seperti Kesehatan kita, Masa-masa indah bersama Keluarga, Hubungan Keluarga, dll, yang intinya menghasilkan 2 hal: Kesehatan dan Kebahagiaan Primer.

Kerikil-kerikil kecil ini melambangkan hal-hal yang membuat hidup kita lebih menarik. Namun kita masih bisa hidup sekali pun tanpa hal-hal ini. Misalnya: Pekerjaan, Rumah, Hobi, Pertemanan, dll yang akan menghasilkan Kebahagiaan Sekunder.

Pasir melambangkan segala hal yang mengisi kehidupan kita dan akan berlalu dengan sia-sia. Contoh untuk hal ini adalah: Menonton televisi, bermain games, updating status, social media dll. Bukan artinya hal ini tidak boleh atau tidak perlu dilakukan. Maksudnya adalah Hal ini dilakukan hanya jika kedua batu di atas sudah masuk dalam agenda kita terlebih dahulu. Sebab hal ini hanya menghasilkan Kebahagiaan Tertier.

Jadi jangan terbalik, jangan mengatur waktu kita dengan mendahulukan Kebahagiaan yang tertier lebih dahulu. Sebab jika itu kita lakukan. Maka batu besar yang ada di atas itu tidak akan pernah bisa kita masukkan ke dalam toples hidup kita.

Tahukah bahwa di dunia ini tidak ada orang yang bisa berkata bahwa AKU TIDAK ADA WAKTU untuk keluarga atau berolah raga. Sebab sesungguhnya yang ada adalah AKU TIDAK MAU MEMPRIORITASKAN dan AKU MALAS UNTUK DISIPLIN.

“Either run the day or the day runs you!”,  Jim Rohn.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (320 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.