Mengapa sebagian orang mengalami masalah rezeki? Alasan utama adalah mereka tidak memahami konsep rezeki. Rezeki itu termasuk duit, kesehatan, kasih sayang, kebahagiaan, dan lain-lain karunia. Namun sebagian besar dari kita sudah pasti fokus rezeki itu duit. Banyak di antara kita, merasa belum bernasib baik, jika belum punya banyak duit.
Tentu kita pernah dengar nasihat atau membaca, bahwa jika kita kejar dunia, maka dunia akan lari menjauhi kita, dan apabila kita mengejar akhirat, dunia akan mengikuti kita.
Pernahkah berpikir, kenapa kita sukar untuk mendapatkan duit? Jawabannya adalah karena duit itu sesuatu yang berada di dunia ini. Jadi, mengejar duit untuk hidup kaya dan bahagia adalah satu konsep salah, dan berlawanan dengan konsep kehidupan. Mungkin benar kita akan dapat duit tersebut, tetapi kita pasti merasa kelelahan, karena kita pasti akan kehilangan sesuatu yang lain. Atau mungkin kita sudah mendapatkan duit tersebut, namun hanya bersama kita untuk sementara waktu, kemudian hilang dengan beragam sebab.
Kita andaikan duit itu adalah kupu-kupu. Untuk menangkap kupu-kupu, kita perlu menyediakan jaring, dan seterusnya kita perlu mengejar kupu-kupu tersebut. Kemungkinan hasil yang diperolehi adalah pertama, kita gagal untuk mendapatkan kupu-kupu, dan kedua, kita dapat menangkap kuku-kupu tersebut, tetapi mungkin kupu-kupu tersebut akan terbang kembali ketika dapat melepaskan diri dari jaring.
Tetapi bagaimana sekiranya kita menggunakan konsep yang berbeda? Kita sediakan sebuah taman yang penuh dengan bunga, sudah pasti kupu-kupu tersebut akan datang ke taman milik kita. Bahkan bukan hanya seekor kupu-kupu, tetapi bisa lebih banyak lagi teman-temannya mendatangi taman bunga kita
Begitu juga dengan Konsep Rezeki, taman bunga yang kita maksudkan itu adalah hati kita. Sekiranya hati kita positif, tenang dan bahagia, rezeki itu sendiri yang akan datang kepada kita. Yang menjadi penghalang rezeki adalah kita memiliki hati yang tidak bahagia, penuh kekecewaan, kemarahan, dan senantiasa berpikiran buruk atau negatif.
Jadi berusahalah untuk selalu menjaga hati, supaya kita memiliki kebahagiaan dan kekayaan yang diinginkan. Sebagaimana ALLAH telah berfirman:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) di akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77)
“Kami menjadikan Al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjukkan untuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami.” (QS. 42: 52)
Persoalannya adalah siapa hamba-hambaNya yang dikendakiNya itu?
Mari kita lihat ayat seterusnya:
“… Sesungguhnya Allah tidak menguah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Surah Ar-Ra’d: 11)
Nah Sahabat. Marilah kita mengubah diri menjadi lebih baik agar terus dilimpahkan rezekiNya, yang lebih dahsyat supaya dapat membantu yang membutuhkan bantuan kita.
“Wahai jiwa yang merdeka (tenang), kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam syurgaKu.” (Al-Fajr: 27-30).
Semoga kita benar-benar terbebas dari ketergantungan selainNYA, dan meletakkan ALLAH sebagai satu-satunya Pelindung. Itulah kemerdekaan dan kebahagiaan sejati bagi hamba-hambaNya.
Apa yang Anda terima saat ini adalah ujian. Jika Anda bersyukur, maka akan ditambah nikmatNya. Jika tidak bersyukur, Anda kembali diberi ujian yang sama, bahkan mungkin lebih berat.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College
Twitter: @Wuryanano