1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (281 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: June 21, 2017 - 4:35 AM

4 ATURAN KEDALUWARSA Harus Disingkirkan oleh Pemilik Bisnis

Suka atau tidak suka, banyak hal telah berubah di era digital ini.

Aturan tradisional tentang pekerjaan tidak lagi berlaku untuk sebagian besar pekerjaan, dan itu mungkin sulit untuk didengar. Banyak dari kita sudah kewalahan dengan banyaknya keputusan sulit, perubahan, dan tanggung jawab baru, yang harus kita selesaikan.

Tetapi, melakukan yang terbaik untuk bisnis kita adalah sangat penting untuk melihat dengan saksama bagaimana keadaan dulu, apa yang berubah sejak itu, dan, yang paling penting, bagaimana kita harus menanggapi perubahan itu.

Aturan Lama: Jam kerja tradisional
Aturan Baru: Jam aktif

Untuk banyak industri, pengenalan pekerjaan dari jarak jauh menciptakan perubahan besar, dan tidak semua orang siap sepenuhnya. Namun, seiring berkembangnya dunia digital, potensi bekerja dari rumah terus mengubah cara kita berbisnis.

Penting bagi para pemberi kerja untuk menyadari bahwa tidak dapat mengubah seluruh format kerja, dan menerapkan aturan yang sama. Pernyataan seperti, “Begitulah cara kami selalu melakukannya.” menjadi tidak relevan lagi. Dunia bisnis telah berubah, dan inilah saatnya pemilik bisnis beradaptasi.

Aturan hari kerja tradisional, Senin-Jumat, jam 8 pagi sampai 4 sore, sebagai jadwal secara resmi sudah kadaluwarsa, dan inilah waktunya bagi pemilik bisnis untuk membuat lompatan. Daripada menggunakan format lama yang, sejujurnya, tidak pernah benar-benar bagus untuk produktivitas, maka jangan takut untuk memikirkan ulang jam kerja.

Gantilah jam kerja tradisional Anda dengan “JAM AKTIF”, yang telah ditentukan sebelumnya, dan sesuai untuk Anda, karyawan, dan bisnis Anda. Mungkin jam 1 siang. sampai jam 5 sore, setiap hari, atau bagian waktu lain yang masuk akal, dan dorong karyawan Anda untuk bersedia dan siap dihubungi, serta berkomitmen sanggup menyelesaikan tugasnya, selama jam-jam ini.

Jangan lupa untuk meminta masukan kepada karyawan Anda, tentang apa yang terbaik bagi mereka, maupun bisnos Anda, dan tidak perlu jam aktif sama untuk setiap karyawan di setiap hari dalam seminggu. Apakah mereka bekerja dari jam 5 pagi hingga 8 pagi, 1 siang sampai jam 5 sore, atau jam 8 malam hingga jam 11 malam? Yang utama adalah produktivitas dan ketuntasan bekerja mereka, jauh lebih penting daripada jadwal dan lama jam kerja.

Aturan Lama: Standar kerja 40 jam seminggu
Aturan Baru: Penjadwalan jam kerja yang fleksibel

Saya sering mengingatkan, bahwa delapan jam kerja sehari, itu sudah ada lebih dari 200 tahun. Sejarahnya, Robert Owens, seorang aktivis hak buruh Welsh, dikreditkan dengan menciptakan ungkapan “Delapan jam kerja, delapan jam rekreasi, delapan jam istirahat” pada tahun 1817, dan itu adalah konsep yang dengan cepat masuk ke Amerika. Pada awal 1920-an, gagasan tentang hari kerja selama delapan jam sehari menjadi populer, dan sejak saat itu, seluruh dunia mengandalkan struktur jam kerja tersebut.

Jelas, banyak hal telah berubah selama dua ratus tahun terakhir. Jadi, mengapa kita masih berpegang teguh pada konsep yang secara harfiah sudah berusia berabad-abad? Penelitian membuktikan bahwa hari kerja dan jam kerja yang lebih pendek adalah cara fantastis untuk meningkatkan kualitas hidup dan kualitas kerja karyawan Anda. Kita sudah tahu bahwa karyawan yang lebih bahagia, akan lebih produktif membantu meningkatkan laba bisnis, jadi mengapa kita tidak beralih?

Sebagai pemilik bisnis, Anda perlu melihat secara kritis, apakah lama kerja delapan jam sehari, benar-benar sesuai untuk bisnis Anda atau tidak. Tahan dorongan untuk membuat keputusan berdasarkan apa yang membuat Anda nyaman.

Anda mungkin menyukai hari kerja delapan jam karena memudahkan Anda untuk mengawasi karyawan Anda. Namun itu tidak berarti yang terbaik untuk bisnis Anda. Sebaiknya, mungkin Anda perlu fokus untuk mempekerjakan karyawan yang Anda percayai, sehingga Anda tidak perlu mengawasi mereka setiap hari.

Studi menunjukkan bahwa karyawan bekerja lebih baik dalam periode terkonsentrasi, dan ketika mereka mengendalikan jadwal mereka sendiri. Dan pada gilirannya, meningkatkan kesejahteraan karyawan Anda, akan terbayar. Bisnis yang memberikan lebih banyak fleksibilitas ke dalam hari-hari kerja, dapat mengalami peningkatan produktivitas, kesehatan dan kebugaran karyawan, serta profitabilitas bisnis. Berpegang teguh pada jadwal kerja yang kaku, mungkin lebih merugikan keuntungan Anda, daripada membantu ketenangan pikiran Anda.

Aturan Lama: Terlalu banyak atau terlalu sedikit pengawasan
Aturan Baru: Akuntabilitas

Salah satu alasan mengapa banyak pemilik bisnis menolak membuatkan jadwal fleksibel atau pilihan jam bekerja dan tempat bekerja, adalah karena mereka khawatir akan sulit untuk mengawasi karyawan, jika mereka tidak berada di kantor atau masuk pada saat bersamaan.

Hal baru dalam cara melakukan pekerjaan ini, membutuhkan kepercayaan cukup besar pada karyawan Anda, untuk benar-benar menyelesaikan dengan baik secara tuntas, tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Ini semua tentang menciptakan struktur di mana Anda mendapatkan apa yang Anda butuhkan, sambil membiarkan karyawan Anda berkembang.

Akuntabilitas sangat penting, dan ini memungkinkan karyawan Anda memiliki pemahaman jelas tentang tanggung jawab dan harapan, memberi mereka kebebasan untuk berkembang dalam lingkungan kerja non-tradisional namun profesional, sambil menciptakan struktur yang cukup kuat bagi Anda, untuk memastikan pekerjaan diselesaikan tuntas dengan sebaik-baiknya.

Jika Anda tidak tahu apa yang dilakukan karyawan Anda setiap hari, itu tidak selalu menjadi masalah “mereka”. Jika karyawan Anda tidak memiliki ekspektasi jelas tentang apa yang seharusnya mereka lakukan, dan bagaimana mereka seharusnya melakukannya, itu mengakibatkan lebih sulit bagi mereka untuk memberi Anda kepastian bahwa segala sesuatunya dapat diselesaikan secara baik dan tuntas.

Alih-alih terputus dari tim Anda, atau, di sisi lain, menjadi seorang micromanager yang ditakuti; cobalah menjadi titik kontak solusi, bukan penghambat.

Ingin menjaga tim Anda tetap di jalur? Tetapkan beberapa metrik utama, lalu perkenalkan check-in mingguan di mana karyawan dapat memberi tahu Anda, setidaknya tiga item teratas yang mereka kerjakan dalam minggu itu. Anda dapat melakukan check-in cepat sepanjang minggu melalui WhattApps, Telegram, atau email. Ini bagi Anda, juga tentang belajar memercayai orang yang sudah Anda pekerjakan untuk melakukan pekerjaan hebat, dan menyelesaikannya secara baik.

Aturan Lama: Jadilah Manajer yang baik
Aturan Baru: Jadilah Pemimpin yang hebat

Menjadi pemilik bisnis, salah satu hal terpenting yang dapat Anda pelajari adalah paham perbedaan antara Manajer dan Pemimpin. Siapa pun dapat mengelola tim dengan berbagai tingkat keberhasilan, tetapi itu melibatkan banyak waktu, energi, dan upaya yang mungkin tidak Anda miliki saat ini.

Alih-alih melihat peran Anda, seolah-olah Anda mengelola tim karyawan, fokuslah untuk mempelajari cara menjadi pemimpin yang hebat juga. Jadilah kreatif dan fleksibel. Alih-alih menuding karyawan Anda, pelajari cara proaktif daripada reaktif. Apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik sebagai seorang pemimpin? Di mana tim Anda bisa berkembang? Pelajari cara memberdayakan tim Anda, agar berfungsi secara mandiri dan pada tingkat tinggi.

Nah Sahabat. Ingat, ini bukan hanya tentang melakukan yang terbaik atau paling nyaman untuk Anda. Ini membutuhkan latihan, tetapi pada akhirnya Anda akan menemukan solusi terbaik untuk pelanggan Anda, karyawan Anda dan keuntungan Anda.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (281 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.