Sungguh saya selalu merasakan keberuntungan tak terhingga, yang diberikan Allah SWT di sepanjang kehidupan saya. Banyak sekali hal-hal unik dan menyenangkan terjadi di dalam kehidupan saya. Melihat latar belakang pendidikan saya, seorang dokter hewan, maka yang saat ini saya jalani dan lakukan di berbagai kegiatan kehidupan… sungguh tidaklah berkaitan dengan “background” pendidikan saya tersebut. Bahkan sebagai seorang dokter hewan, saya tidak pernah buka praktek kedokteran hewan… sejak saya lulus dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga pada awal 1989.
Setelah lulus sebagai dokter hewan, saya diterima kerja di PT. PUPUK KALTIM, Bontang di Unit Pertanian dan Pwternakan Terpadu, sebagai Farm Manager, selama 1,5 tahun dari masa kontrak kerja 2 tahun, karena saya mengundurkan diri, tidak kerasan, dan kembali pulang ke Jawa Timur.
Setelah di Jawa Timur, saya pun memulai bisnis sendiri. Dsn uniknya, ternyata bisnis saya itu “menyeret” saya ke dalam bidang yang sebelumnya tidak pernah terbayang di pikiran saya sama sekali. Bidang yang saya maksudkan adalah Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia. Ini tentu saja unik sekaligus menyenangkan bagi saya, karena saya tidak punya “background” pendidikan di bidang tersebut.
Tetapi itu bisa saya terima dengan ikhlas. Mungkin Allah SWT memang menginginkan saya untuk ikut serta melakukan pembenahan di sisi sumber daya manusia Indonesia ini. Saya mau atau tidak, bidang unik ini selalu melekat pada setiap langkah kehidupan saya.
Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membuka Lembaga Pelatihan Kerja dan Kewirausahaan SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College Surabaya, pada tahun 2000, tepatnya 1 Juni 2000. Sebuah sekolah bisnis, yang mendidik kawula muda agar mereka memiliki kualitas diri sebagai sosok pengusaha atau entrepreneur, yang bisa berperan serta membangun ekonomi bangsa ini. Meskipun konsekuensi membuka sekolah ini, ya harus ikhlas pula mengeluarkan biaya bessr untuk mensubsidinya. Syukur Alhamdulillah, saya bisa menyisihkan hasil bisnis saya untuk menunjang keperluan operasional sekolah bisnis yang saya buka ini.
Biaya awal membuka sekolah bisnis ini bagi saya memang cukup besar, saya modali dana sebesar dua milyar rupiah (Rp.2.000.000.000,-) pada saat mendirikan Lembaga tersebut, karena butuh gedung dan segala hal yang bisa mensupport pendidikannya. Tapi karena saya merasa bahwa itu panggilan jiwa saya, maka saya harus punya komitmen dan konsisten disertai keikhlasan, sehingga saya bisa tetap tenang penuh rasa syukur, dan tidak stres.
Nah, bicara soal stres, siapa sih yang tidak pernah stres? Terlebih lagi menghadapi tuntutan hidup saat ini yang cenderung semakin tinggi. Sempitnya lapangan kerja, ketatnya persaingan di segala bidang, sering membuat kita tidak punya pilihan hidup yang lebih baik. Itu masih belum ditambah dengan persoalan pribadi maupun keluarga, wah semakin ramai deh…
Tetapi, banyak diantara kita tidak menyadari kondisi stres yang menimpanya. Ini mungkin karena secara tidak disadari, stres telah dianggap sebagai bagian dari kehidupannya sehari-hari. Ini sungguh berbahaya, karena bisa tiba-tiba saja menyebabkan mereka ini cemas berlebihan, depresi, hingga gangguan jiwa atau schizophrenia.
Dan, stres ini tidak hanya berhenti pada persoalan psikis saja, tetapi akibat jangka panjang…stres bisa memengaruhi kesehatan fisik. Gejala fisik akibat stres misalnya, sulit tidur, pusing, sesak nafas, batuk-batuk, sembelit, mudah lupa, lemas, lelah, nyeri otot dan sendi, jantung berdetak lebih kencang, sering kencing, perut mules dan pada wanita juga terjadi gangguan siklus menstruasi. Nah, apakah diantara Anda punya gejala fisik seperti tersebut? Itu mungkin saja menunjukkan bahwa Anda sedang stress.
Di bawah ini saya punya beberapa Tips untuk mencegah dan mengendalikan stres. Jika Anda mau mengamalkannya, insyaAllah Anda bisa hidup rileks, meskipun stres selalu ada di lingkungan sekitar Anda.
TIPS:
- Jangan pendam sendiri masalah Anda. Bicarakan dengan orang terdekat yang paling Anda percayai. Meskipun masalah Anda tidak teratasi 100%, setidaknya beban pikiran dan batin Anda bisa berkurang, karena sudah “curhat”.
- Jangan “mengubangkan” diri ke dalam kesulitan. Jika Anda menghadapi masalah pelik, sulit terpecahkan … hindarilah untuk sementara waktu. Hiburlah diri Anda dengan membaca buku-buku dengan topik ringan, nonton film komedi, atau rekreasi saja. Setelah Anda merasa cukup tenang, coba lagi pecahkan masalah Anda dengan pikiran dan hati yang lebih “fresh”.
- Biasakan mengerjakan tugas berdasarkan skala prioritas. Jangan mengerjakan beberapa tugas dalam waktu bersamaan.
- Terapkan manajemen kemarahan dengan baik. Amarah yang meledak-ledak hanya akan membuat tekanan darah Anda memuncak tinggi sekali. Belajarlah menjadi orang sabar dan pengalah. Jika Anda merasa benar dan bersikap tenang, maka kebenaran yang Anda yakini itu akan dapat dirasakan oleh orang lain. Dibandingkan jika Anda mempertahankan kebenaran itu dengan cara marah-marah.
- Biasakan diri Anda mau menerima kritik dari orang lain. Itu artinya Anda masih dianggap orang lain punya pengaruh. Coba kalau orang lain “cuek bebek” ke Anda…malah gak enak kan.
- Buanglah jauh-jauh rasa rendah diri. Ingat, “rendah diri” itu beda dengan “rendah hati”. Dan, selalu bangkitkan rasa percaya diri Anda. Percaya diri kan bukan berarti sombong…ya nggak?
- Beristirahatlah secara cukup. Jangan senengnya begadang sampai pagi. Ingat, kata Bang Haji Rhoma Irama, “Begadang Jangan Begadang, Kalau Tiada Artinya…”
- Selalu menjaga pola komunikasi secara baik dengan seluruh anggota keluarga Anda. Aturlah jadwal rekreasi bersama keluarga secara rutin dan berkelanjutan … sediakan budget dana untuk rekreasi ya.
Oke rekan-rekan semuanya. Tulisan di atas tersebut, sekedar “sharing” singkat dari pengalaman saya. Semoga sukses selalu menghadapi stres ya. Dan, lebih baik jangan gampang stres deh…
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College