Sejarah DiSC Personality Model
Teori perilaku DiSC pertama kali diperkenalkan oleh William Moulton Marston melalui bukunya Emotions of Normal People pada tahun 1928.
Teori Marston menyebut bahwa ekspresi perilaku emosi dapat dikategorikan menjadi empat tipe utama, yang berasal dari persepsi diri seseorang dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Keempat jenis ini diberi label oleh Marston sebagai berikut:
- Dominance (D), menekankan pada pencapaian hasil, dan kepercayaan diri.
- Influence (I), menekankan pada kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, keterbukaan, hubungan.
- Steadiness (S), menekankan pada kerja sama, ketulusan, ketergantungan.
- Conscientiousness (C), menekankan pada kualitas dan akurasi, keahlian, kompetensi.
Walaupun Marston adalah orang pertama yang mengemukakan teori DiSC, tes kepribadian menggunakan teori ini baru dikembangkan oleh Walter V. Clarke tahun 1956.
Tes DiSC Personality
Dalam dunia kerja, Tes DiSC memiliki manfaat berikut:
- Meningkatkan pengetahuan pribadi. Termasuk bagaimana menanggapi konflik, apa yang memotivasimu, apa yang menyebabkan stres, dan bagaimana kamu memecahkan masalah.
- Meningkatkan hubungan kerja dengan mengenali kebutuhan komunikasi anggota tim.
- Memfasilitasi kerja tim yang lebih baik dan mengajarkan konflik yang produktif.
- Mengembangkan keterampilan penjualan yang lebih kuat dengan mengidentifikasi dan menanggapi gaya pelanggan.
- Memahami disposisi dan prioritas anggota tim dan mengelola tim dengan lebih efektif.
Tipe-Tipe Kepribadian DiSC
1. Kepribadian D (Dominance)
Seseorang yang diidentifikasi sebagai tipe kepribadian “D” cenderung mandiri dan tegas. Ia berkembang dengan tujuan dan tantangan yang ambisius.
Orang dengan tipe ini lebih suka berurusan dengan orang secara langsung dan terus terang. Ia juga cenderung menghargai orang lain yang melibatkan mereka dengan keterusterangan yang sama.
Salah satu tipe kepribadian dalam DiSC ini adalah tipe yang cenderung nyaman dengan konflik dan memiliki dorongan untuk menegaskan keinginan mereka dan mengendalikan situasi.
Karena orang dengan kepribadian ini cenderung merasa nyaman dengan konflik, ia dapat memulai interaksi yang kompetitif.
Ia akan mendapatkan keuntungan dengan menyadari bahwa keinginannya untuk menang mungkin lebih kuat daripada kepekaannya terhadap kebutuhan orang lain.
Orang dengan tipe kepribadian ini memiliki beberapa keunggulan berikut:
- Kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung, menggunakan fakta dan bahasa informal.
- Mampu berfokus pada hasil dan harapan yang realistis.
- Bersikap sangat tegas dan konklusif saat membuat keputusan.
- Menggunakan pendekatan berorientasi tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan menghilangkan detail yang tidak perlu.
- Dapat bekerja di bawah tekanan.
- Memotivasi orang lain dengan menciptakan tantangan yang kompetitif.
- Mengarahkan orang lain secara impersonal dengan jelas dan tepat.
- Mengekspresikan keinginan untuk kontrol dan otonomi.
Orang dengan tipe kepribadian D juga memiliki kelemahan ini:
- Tidak mampu melibatkan orang lain dalam pemecahan masalah karena keinginan untuk solusi segera.
- Menghilangkan terlalu banyak detail demi singkatnya proses kerja.
- Menampilkan ketidaksabaran saat memberikan instruksi terperinci.
- Memiliki dorongan untuk mengkritik orang lain yang tidak merasakan urgensi.
- Mempertahankan kontrol dengan mendelegasikan tanggung jawab tetapi bukan otoritas.
- Mengarahkan orang lain dengan sangat kuat sehingga mereka tidak mengajukan pertanyaan atau mendiskusikan potensi masalah.
- Bereaksi secara agresif ketika orang lain mencoba membatasi otoritas atau otonomi.
- Bekerja dengan perasaan terdesak sehingga dapat menyebabkan orang lain merasakan stres yang tidak perlu.
2. Tipe kepribadian I (Influence)
Tipe kepribadian berikutnya dalam DiSC test adalah I atau influence.
Orang dengan tipe kepribadian I dikenal sering kali menyukai kesenangan. Ia adalah orang yang percaya diri, menarik, dan sangat mudah didekati. Ia menyukai lingkungan sosial dan menghargai hubungan dengan orang lain.
Orang dengan tipe ini selalu ingin memperluas jaringan dan lingkaran sosial mereka, serta menikmati menghabiskan waktu dengan orang-orang baru.
Selain itu, ia juga bersemangat untuk mengeksplorasi ide-ide dan memulai proyek baru.
Ia cenderung berpindah-pindah di antara apa yang sedang dikerjakan. Ia juga suka melakukan banyak tugas sekaligus.
Berikut adalah kelebihan dari orang dengan tipe kepribadian I:
- Memprioritaskan hubungan dan interaksi pribadi.
- Memfasilitasi brainstorming kelompok untuk mencari solusi masalah.
- Menawarkan banyak dorongan verbal saat mengembangkan orang lain.
- Mampu berkomunikasi secara spontan, ekspresif secara emosional.
- Dapat berimprovisasi dengan cepat berdasarkan intuisi.
- Mampu menggunakan jadwal fleksibel dan pendekatan terbuka untuk manajemen waktu.
- Memahami bagaimana memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan.
- Membawa energi dan rasa senang untuk tim.
Kelemahan orang dengan tipe kepribadian I adalah sebagai berikut:
- Terlalu optimis tentang orang atau situasi.
- Menghabiskan lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan orang daripada menyelesaikan tugas.
- Kesulitan mengikuti rutinitas yang konsisten dan dapat diprediksi.
- Mengalami kesulitan membatasi waktu dengan orang lain.
- Mempercayai firasat ketika lebih banyak perencanaan diperlukan.
- Menyediakan struktur yang tidak memadai untuk orang yang membutuhkan pendekatan kerja yang pasti.
- Mudah terganggu oleh banyak ide baru dan gagal fokus.
- Menghindari keputusan yang berpotensi kehilangan persetujuan atau terlihat buruk.
3. Tipe kepribadian S (Steadiness)
Orang dengan tipe kepribadian S adalah orang-orang pendiam yang mencari individu yang sama mendukung, konsisten, dan setia dalam hubungan mereka.
Ia juga dikenal simpatik terhadap perspektif orang lain, serta memiliki kemampuan mendengarkan aktif yang kuat. Ia berkontribusi pada lingkungan dengan situasi yang tenang dan stabil.
Kualitas yang stabil ini orang dengan tipe kepribadian S sangat baik dalam situasi yang membutuhkan keterampilan diplomatik, kerja sama, dan penilaian karakter.
Kelebihan dari orang dengan tipe S dalam DiSC test ini adalah sebagai berikut:
- Memeriksa kembali tugas yang dilakukan secara teratur dan siap membantu.
- Menanggapi pertanyaan dengan kesabaran dan pengertian.
- Meminta feedback secara berkala.
- Memperhatikan kebutuhan dan perhatian orang lain.
Sementara itu, orang dengan tipe kepribadian S memiliki kelemahan berikut:
- Tidak mampu mengomunikasikan secara langsung informasi negatif.
- Menjadi terlalu pasif saat ketegasan diperlukan.
- Menghindari konfrontasi dan tidak memberikan umpan balik kepada orang lain yang mungkin membutuhkannya.
- Menunda keputusan yang melibatkan konflik antarpribadi.
4. Tipe kepribadian C (Conscientiousness)
Orang dengan tipe kepribadian C cenderung sangat analitis, dan tertarik pada proses, struktur, dan aturan. Ia cenderung skeptis dan menggunakan logika untuk membuat keputusan secara objektif.
Meskipun lebih suka bekerja sendiri, ia cenderung bekerja dengan baik dengan seseorang yang mampu menjawab pertanyaan secara rinci, mendukung klaim dengan bukti, dan merupakan pemecah masalah alami.
Ia juga dapat menjadi bagian dari tim yang memberinya otonomi, sembari membantu menyelesaikan masalah dengan logika dan akurasi.
Kelebihan dari orang dengan tipe kepribadian ini adalah berikut:
- Meluangkan waktu untuk memikirkan semuanya saat membuat keputusan.
- Memberikan prosedur yang jelas saat memberikan tugas.
- Menggunakan pendekatan metodis yang disengaja saat memecahkan masalah.
- Merasa nyaman menganalisis informasi dalam jumlah besar.
- Memberikan tugas kerja secara tertulis dan meminta umpan balik tertulis.
Adapun kekurangan dari tipe kepribadian C adalah berikut:
- Mencari solusi sempurna alih-alih solusi yang bisa diterapkan.
- Mengambil banyak waktu untuk mengumpulkan informasi dan menilai risiko sebelum mengambil keputusan.
- Menghindari atau melawan orang yang tidak menggunakan pendekatan sistematis dalam mengatur pekerjaan.
- Merasakan dorongan untuk mengkritik orang yang tidak memenuhi standar kualitas dan akurasinya.
- Terlalu sering memeriksa, dengan terlalu banyak pertanyaan, ketika seseorang membutuhkan lebih banyak otonomi.
- Solusi yang terlalu rumit untuk masalah sederhana.
Itulah penjelasan singkat mengenai DiSC Personality Model. Intinya, DiSC Personality ini adalah salah satu tipe tes kepribadian yang populer digunakan dalam proses rekrutmen.
Hal ini disebabkan oleh interpretasi tes DiSC yang lebih mudah untuk dicerna dan dianalisis dibandingkan tes kepribadian lainnya.
Nah Sahabat. Baik Anda sebagai Penyedia Kerja atau pun Pencari Kerja, alangkah lebih baiknya jika Anda mempelajari DiSC Personality Model ini.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College