Kita tidak bisa mengendalikan apa yang dilemparkan kehidupan pada kita, tetapi kita bisa membingkai ulang hambatan sebagai Tantangan, BUKAN Ancaman.
Penelitian ilmiah, banyak memberi tahu kita bahwa orang bereaksi terhadap hal yang sama, namun dengan cara yang berbeda.
Sebuah penelitian menunjukkan dua macam pola stres:
1. Pola stres yang melemahkan pola pikir
-
- Ketika Anda memandang stres sebagai kemunduran besar.
2. Pola stres yang meningkatkan pola pikir
-
- Ketika Anda memandang stres sebagai peluang pembelajaran dan pertumbuhan.
“Orang-orang yang mendukung pola stres yang meningkatkan pola pikir, memiliki kesehatan yang lebih baik daripada mereka yang mendukung pola stres yang melemahkan,” kata hasil penelitian itu. “Secara khusus, responden yang melihat stres sebagai peluang pembelajaran, dan pertumbuhan, melaporkan lebih sedikit gejala depresi dan kecemasan, dan juga melaporkan tingkat energi yang lebih tinggi.”
Ya, saya tahu di bidang ilmu motivasi, kata-kata; “Ubah sikap Anda, ubah pola pikir Anda, akan mengubah hidup Anda!” Itu terdengar seperti omong kosong.
Tapi coba dengar dulu pengalaman saya. Saya pun pernah mengalami ketegangan luar biasa, karena stres, yang dapat menjatuhkan saya ke dalam lubang kesengsaraan. Namun saya membuat keputusan penting, bahwa saya tidak akan membiarkan hari-hari buruk menggantikan yang terbaik dari saya.
Alih-alih membiarkan hari buruk, saya mendapatkan yang terbaik, saya membuat upaya KESADARAN DIRI untuk membalik stres dan melihatnya sebagai tantangan yang layak diterima. Saya secara tegas, memilih pola stres yang meningkatkan pola pikir, daripada pola stres yang melemahkan. Dan itu berhasil!
Berikut adalah beberapa cara saya mengelola stres, dan menjadikan suasana hati lebih baik:
1. Bangkit Menantang
Jika Anda orang dengan mental kompetitif, seperti saya, cobalah memandang stres Anda sebagai hambatan yang harus Anda atasi, memperlakukan stres Anda sebagai sesuatu yang Anda pelajari untuk pertumbuhan pribadi, daripada memikirkan aspek-aspek negatif, sehingga dengan denikian dapat membantu Anda mengurangi perasaan stres.
Lain kali Anda mengalami tantangan stres (terjebak kemacetan, antrian panjang, mobil diserempet, dll) Coba membalik perspektif Anda. Alih-alih melihatnya sebagai penghalang untuk hari yang baik, pikirkan semacam ini; “Aku melihatmu lagi, dan aku menerimamu sebagai tantangan untuk kebaikanku.”
2. Istirahat
Ada tindakan fisik yang dapat membantu Anda membalikkan pola pikir stres, dan melakukannya akan membantu Anda kembali ke situasi dengan perasaan lebih tangguh dan berorientasi pada solusi. Itu adalah ISTIRAHAT.
Beberapa ide istirahat: Pergi berjalan-jalan di luar, fokus menikmati kudapan atau makan, atau cukup menarik napas dalam-dalam di meja kerja Anda.
Menurut pakar psikologi, ada manfaat kesehatan saat bernyanyi di kamar mandi, seperti pelepasan endorfin dan oksitosin, hormon yang dikenal dapat meredakan stres dan kecemasan.
3. Berolahraga, Berlari-lari
Ada alasan mengapa orang-orang senang lari-lari pagi atau joging pagi. Menurut penelitian dari Universitas Heidelberg, tubuh menghasilkan zat kimia, yang disebut endocannabanoid, ketika kita berolahraga, dan itu membantu kita menghilangkan stres.
Penelitian dari Universitas Heidelberg menunjukkan bahwa endocannabinoid, jenis bahan kimia yang dilepaskan tubuh selama latihan, memiliki dampak mirip dengan ganja (marijuana). Teori evolusi adalah tubuh kita melepaskan obat alami ini untuk menguatkan aktivitas fisik, yang pada masa itu, sangat penting untuk menemukan makanan dan melarikan diri dari pemangsa.
4. Miliki Empati
Ketika Anda terjebak dalam lalu lintas dan seseorang memotong Anda, sangat mudah untuk marah dan memakinya. Namun untungnya saya sadar diri, ingat ajaran guru-guru saya, yang menyarankan untuk bisa menempatkan diri saya di tempat orang lain. Muncul pemikiran saya; Bagaimana jika pengemudi lain mengalami keadaan darurat keluarga? Atau baru saja menerima kabar buruk, sehingga terpaksa mengemudi secara terburu-buru?
Menunjukkan empati tidak membebani Anda apa pun dan itu dapat mengubah segalanya.
5. Bersyukur
Saat Anda mengalami dan merasakan hal-hal tak menyenangkan, bahkan menyakitkan, itu karena Anda masih diberikan kehidupan oleh TUHAN YME, untuk bisa terus berkarya di muka bumiNYA ini. Tentunya sebagai makhlukNYA, Anda perlu bersyukur, bahkan itu suatu keharusan. Hanya orang yang sudah mati, yang tidak lagi menerima sesuatu di dunia ini, apa pun itu, stres atau kebahagiaan. Dengan bersyukur, Anda bisa melihat hal-hal tak menyenangkan itu dari sudut pandang positif, sudut pandang yang memberdayakan diri Anda.
Stres adalah bagian alami dari kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak bisa menghindarinya, namun kita bisa memilih bagaimana cara kita merespons, dan kita bisa membaliknya ketika itu muncul. Situasi dan kondisi apa pun dapat Anda kendalikan lewat pilihan respons Anda ketika itu terjadi.
Ubah pola pikir Anda, ubah hidup Anda
Stres itu tidak dapat dihindari. Kita semua mengalami kerepotan sehari-hari yang menjengkelkan, seperti harus menunggu dalam antrian panjang, berurusan dengan rekan kerja yang frustrasi, dan merasa kewalahan oleh daftar pekerjaan yang tak ada habisnya. Kita tidak bisa menghilangkan semua stres dari hidup kita, tetapi kita memiliki banyak kendali atas cara kita berpikir, dan membingkai ulang tantangan yang kita hadapi, dengan cara yang lebih baik, memilih respons yang tepat, akan membantu mengurangi efek negatifnya pada tubuh.
Kita tidak bisa mengendalikan apa yang dilemparkan kehidupan pada kita, tetapi kita semua bisa memilih respons kita atas peristiwa, dan membingkai ulang peristiwa-peristiwa sulit sebagai tantangan, bukan ancaman. Pergeseran pola pikir ini memiliki manfaat besar bagi kesehatan psikologis dan fisik kita.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College