1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (298 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: December 5, 2013 - 1:00 PM

HATI-HATI Dalam Berbicara

Kali ini, saya ingin memulai sebuah topik tentang bagaimana berbicara secara baik, dan benar, namun ini bukan pelajaran bahasa Indonesia loh ya, hehehe..

Setiap orang dengan panca indera yang lengkap, saya percaya, pasti semuanya dapat berbicara, berkomunikasi secara lisan, tulisan, bahkan secara batin. Namun, tidak semua orang mampu menggunakan bahasanya untuk dapat berkomunikasi secara baik dan benar, baik berkomunikasi dengan dirinya sendiri, terlebih lagi dengan orang lain.

Ungkapan bahwa cara berkomunikasi menunjukkan jati diri adalah hal yang sesungguhnya. Bahasa yang Anda gunakan adalah indikator yang kuat atas tanggapan Anda dari suatu kejadian, apakah Anda hanya bereaksi, atau secara proaktif memengaruhinya. Gunakanlah bahasa yang proaktif untuk membawa transformasi yang positif dalam cara Anda memandang diri sendiri, dan bagaimana orang lain menanggapi Anda.

Bahasa yang kita gunakan kadang secara tidak kita sadari itu dapat membatasi diri dan menghalangi diri sendiri dalam mengekspresikan perasaan. Cobalah Anda menganalisis bahasa Anda sendiri, agar tahu bagaimana secara tidak Anda sadari, Anda telah membatasi diri Anda dengan cara Anda berbicara.

Untuk setiap frasa bahasa yang membatasi diri, atau reaktif, ada padanan proaktifnya, yang akan membuat Anda memegang kendali atas apa yang telah Anda katakan, sehingga Anda mampu mengendalikan diri Anda sendiri.

Di bawah ini, saya berikan contoh kalimat dalam Bahasa Reaktif, dan Bahasa Proaktif.

Bahasa Reaktif

  • Tak ada gunanya bertanya pada Boss, dia pasti berkata “Tidak.”
  • Saya tidak dapat melakukannya, itu bukan bidang saya.
  • Saya tidak berbakat dalam berhitung matematika.

Bahasa Proaktif

  • Saya akan menawarkan sesuatu pada Boss, yang tidak akan mampu dia tolak.
  • Saya tidak pernah melakukan ini, namun saya yakin mau mencobanya.
  • Saya akan bekerja keras untuuk meningkatkan kemampuan berhitung matematika.

Untuk mampu berkonsentrasi secara penuh dalam berkomunikasi, dan memperhatikan bahasa Anda sendiri serta bahasa orang lain, cobalah bertanya pada diri sendiri, seberapa sering Anda mendengar dan menggunakan kata-kata reaktif seperti ini: “Jika saja”, “Saya harus”, “Saya mesti”, atau “Seandainya saja” … Saya percaya, Anda pasti akan terkejut, betapa seringnya kata-kata tersebut muncul dalam keseharian Anda.

Ketika Anda sudah menyadari kata-kata reaktif tersebut akan keluar dari mulut Anda, segera gantilah dengan kata-kata proaktif. Sebagai contoh, gantilah “Jika saja” dengan “Saya akan”, “Saya harus” dengan “Saya lebih suka”, “Saya mesti” dengan “Saya akan memilih”, “Seandainya saja” dengan “Saya punya kesempatan lagi”.

Penggantian kata-kata reaktif menjadi kata-kata proaktif ini akan memutarbalikkan persepsi dari alam bawah sadar Anda, sehingga mengubah perilaku Anda bahkan orang lain, menjadi lebih baik dan efektif.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

Twitter: @Wuryanano

Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (298 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.