Masih ingat liputan Wawancara dengan Remaja SMA Sudah Bisnis Cafe, tahun 2010 yang lalu? Yaa, benar dia, Riyadh Ramadhan yang mengawali bisnisnya sejak masih duduk di kelas 1 SMA, dengan berjualan gorengan hasil masakannya sendiri, yang dijual kepada teman-temannya di sekolah, saat jam istirahat. Pada saat awal berjualan gorengan itu, dia belum memberikan nama pada bisnis gorengannya tersebut. Baru pada tahun 2010, Riyadh menamakan bisnis gorengannya itu dengan nama GO CRUNZ!, yang ternyata menurut dia, nama itu merupakan kependekan dan sedikit diplesetkan dari Gorengan Crunchy atau Gorengan Renyah, oleh dia disingkat menjadi GO CRUNZ!
Perkembangan bisnis GO CRUNZ! sejak bertempat di Royal Plaza Surabaya lantai 3, pada 2010 lalu, ternyata diminati para pecinta kuliner, khususnya yang suka dengan makanan gorengan. GO CRUNZ! sejak 2010 sudah memposisikan bisnisnya pada tataran makanan gorengan sehat, cemilan sehat dan lezat yang digoreng. Menurut Riyadh, dia menyebutnya makanan dan cemilan lezat dan sehat, karena bahan bakunya selalu dalam kondisi segar, dan baru diolah atau dimasak ketika ada konsumen yang memesan masakannya.
Sejak tahun 2010 itu pula, GO CRUNZ! mulai diimitrakan, dengan Sistem Bisnis Kemitraan atau bahasa kerennya, Business Opportunity. Sistem Kemitraan ini sedikit beda dengan Sistem Waralaba atau Franchise Opportunity. Yaitu ada persyaratan sudah berapa lama bisnis itu dijalankan. Franchise aturannya mewajibkan bisnis tersebut harus sudah berjalan minimal 5 tahun dan terbukti menguntungkan. Jika bisnis tersebut belum berjalan minimal 5 tahun, meskipun sangat menguntungkan, maka bisnis itu belum diperbolehkan untuk di-Franchise-kan.
GO CRUNZ! baru resmi punya nama dan outlet pada tahun 2010, jadi masih belum dapat masuk ke Bursa Franchise Indonesia, menunggu sampai minimal 5 tahun beroperasi secara sehat menguntungkan.
Sejak tahun 2010, GO CRUNZ! sudah memiliki 12 Mitra, yang tersebar di wilayah Surabaya, Malang, Balikpapan, Bandarlampung, dan Bekasi. Pada saat itu GO CRUNZ! masih dengan Konsep Lama, hanya berjualan gorengan, dan semua Mitranya, join sebagai Mitra GO CRUNZ! dengan Paket Rombong atau Gerobak.
Meskipun pada 2010 itu Mitra GO CRUNZ! hanya join memilih Paket Rombong atau Gerobak, ternyata mengantarkan Ownernya, yaitu Riyadh Ramadhan untuk menerima Penghargaan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia (MenKopUKM), Dr. Syarifudin Hasan, MBA yaitu : ISMBEA – Indonesian Small Business Entrepreneur Award 2010 di Jakarta.
Sekarang ini, tahun 2014, ketika admin web ini mewancarai Owner GO CRUNZ!, ternyata GO CRUNZ! telah mengganti konsep lamanya dengan Konsep Baru, yang berbasis pada Tradisional Indonesia. Oleh sebab itu, Riyadh memberikan tambahan nama di belakang nama GO CRUNZ!, yaitu menjadi GO CRUNZ! Traditional Cafe.
Live Music “Keroncong” di GO CRUNZ! Traditional Cafe
GO CRUNZ! Traditional Cafe, sejak Januari 2014, mengusung Konsep Angkringan Tradisional, dan Outletnya terletak di pedesaan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Seniman Lukis Sembur, Cak Ugeng Sembur, melakukan atraksi melukis di halaman depan GO CRUNZ!
GO CRUNZ! Traditional Cafe New Concept ini, ditawarkan kepada Calon Mitra GO CRUNZ! dengan Fee Kemitraan dimulai sebesar Rp.200.000.000,- (duaratus juta rupiah) per Outlet Mitra.
Salam Entrepreneur Sukses Indonesia!
Salam Luar Biasa Prima
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College