Seberapa besar kesuksesan Anda akan Anda dapatkan, bergantung pada Anda; pilihan Anda, tindakan Anda, perilaku Anda, daripada berasal dari kondisi di luar Anda. Inilah kenyataan.
Jika pola pikir Anda meyakini bahwa Anda setidaknya 85% bertanggung jawab atas kesuksesan Anda, dan hanya 15% bergantung pada luar Anda; maka kemungkinan besar Anda akan sukses.
Jika Anda menyalahkan masalah dan kegagalan Anda, besar atau kecil, pribadi atau profesional, pada orang lain, atau keadaan di luar kendali Anda, atau menganggapnya sekadar nasib buruk, maka besar kemungkinan Anda akan gagal.
Akuntabilitas, bukan hanya pola pikir, namun juga seperangkat keterampilan yang perlu dan dapat dipelajari oleh semua orang.
Akuntabilitas, tidaklah semudah pengucapannya, ini merupakan proses tiga langkah, yang harus dilakukan dengan komitmen, yaitu:
1. RESPONSIBILITAS
Responsibilitas bukanlah sesuatu yang hanya dilakukan — ini adalah cara berpikir dan cara menjalani hidup. Saat Anda benar-benar bertanggung jawab, Anda yakin bahwa kesuksesan atau kegagalan ada di tangan Anda, Anda bekerja dalam tim atau tidak. Anda memiliki komitmen Anda pada hasil, sebelum fakta, bahkan sebelum Anda mengambil tindakan.
Mulailah:
- Bertanggung Jawab dengan cara apa pun. Mudah untuk mengklaim tanggung jawab jika semuanya berjalan dengan baik, tetapi jika tidak, itu akan sulit. Namun, orang yang benar-benar bertanggung jawab, menerima tanggung jawab dengan cara apa pun. Ketika Anda mengambil proyek, Anda 100% bertanggung jawab atas hasilnya. Miliki tanggung jawab 100% atas hasilnya, baik atau pun buruk — tanpa alasan.
- Kenali Kekuatan. Anda sudah memiliki kemampuan untuk 100% bertanggung jawab. Namun kebanyakan dari kita tidak menyadari, atau setidaknya tidak mengakui, bahwa hanya kita sendiri yang memiliki kekuatan untuk mengatur hidup kita.
- Tangani sesuai dengan apa adanya. Pikirkanlah: kapan terakhir kali Anda bisa mengubah masa lalu? Tidak peduli apa yang seharusnya terjadi. Itu hanya sebagai alasan menyelamatkan Anda dari masalah, untuk mencari tahu siapa yang harus disalahkan. Tidak ada yang bisa mengubah masa lalu. Sekarang adalah saat ini. Alangkah lebih baik jika Anda membuat pilihan mudah: “Bagaimana saya ingin bereaksi terhadap situasi ini, di saat ini?” Pikirkan dan lakukan penanganan masalah sesuai kondisinya saat ini.
2. Pemberdayaan Diri
Hanya ada satu jenis pemberdayaan, yaitu Pemberdayaan Diri. Tidak seperti pemberian otoritas, pemberdayaan diri datang dari dalam. Dengan memberdayakan diri sendiri, Anda mengambil tindakan dan risiko, untuk mencapai hasil dan mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Daripada menunggu seseorang untuk menyatakan bahwa Anda diberdayakan atau memberi Anda satu keberuntungan, Anda melangkah ke luar dari zona nyaman Anda, mewujudkan sesuatu, dan memperoleh hasilnya.
Mulailah:
- Kelola Ekspektasi. Rute paling langsung menuju pemberdayaan diri adalah dengan menjelaskan ekspektasi, tidak hanya apa yang Anda harapkan, tetapi juga apa yang diharapkan dari Anda. Untuk melakukan itu, Anda perlu mengajukan pertanyaan, membuat kesepakatan, dan mengklarifikasi semuanya secara tertulis. Jika tidak, Anda berisiko menderita harapan yang terlewat.
- Ambil Kembali Waktu. “TIDAK” adalah kata yang memberdayakan. Jadi, setiap kali Anda mengucapkan, “Saya tidak bisa mengatakan TIDAK,” tanyakan pada diri sendiri, apakah Anda memang tidak bisa, atau apakah Anda tidak mau. Ambil kembali waktu Anda, lihat daftar tugas Anda, lacak proyek dan tenggat waktu; tahan penjadwalan yang berlebihan; dan perkirakan waktu secara realistis.
- Ucapkan Pujian Sendiri. Pemikiran, “Suatu hari mereka akan menyadari betapa banyak yang saya lakukan di sini dan memberi saya pengakuan yang pantas saya terima.” TIDAK! Itu tak kan terjadi. Perhatikan bakat dan kemenangan pribadi Anda, dan pujilah diri Anda sendiri. Dan biarkan orang lain atau para atasan mengetahui siapa Anda dan bagaimana Anda berkontribusi.
3. Akuntabilitas Pribadi
Tidak seperti Responsibilitas dan Pemberdayaan Diri. Akuntabilitas Pribadi adalah kesediaan untuk menjawab hasil dari pilihan, tindakan, dan perilaku Anda. Saat Anda bertanggung jawab 100% secara pribadi, Anda berhenti menyalahkan, mengatakan “harus” pada orang, dan membuat alasan-aladan.
Mulailah:
- Katakan yang Sebenarnya. Semua orang terkadang mengacau. Berbohong atau berusaha menutupinya, akan selalu membuat segalanya lebih buruk. Hemat waktu Anda: Jangan mengatakan ketidakbenaran. Jangan membuat kebohongan. Tidak ada yang mempercayai kebohongan, bahkan Anda sendiri.
- Pengawas Diri Sendiri. Apakah Anda bertanggung jawab atas tindakan Anda, jika tidak ada yang meminta pertanggungjawaban Anda, atau tidak ada yang mengawasi Anda? Jadilah “Pengawas Akuntabilitas” Anda sendiri. Di jalan hidup yang panjang dan berliku, pilihlah akuntabilitas di setiap kesempatan.
- Pandanglah Diri Sendiri. Saat masalah muncul, lihat dulu diri Anda sendiri. Ajukan empat pertanyaan khusus: “Apa masalahnya?” “Apa yang saya lakukan atau tidak, untuk berkontribusi pada masalah ini?” “Apa yang akan saya lakukan secara berbeda untuk membantu memecahkan masalah?” dan “Bagaimana saya akan bertanggung jawab atas hasilnya?”
Akuntabilitas Pribadi sangat kurang, dan sangat dibutuhkan dalam bisnis dan masyarakat secara keseluruhan. Tunggu apa lagi? Lakukan sekarang. Asah keterampilan yang akan membuat Anda sukses. Pilih akuntabilitas dan miliki kesuksesan Anda di tempat kerja dan dalam kehidupan.
Mulailah pertumbuhan karier di bidang apa pun, dengan meningkatkan keterampilan kompetitif Anda, dan berhasil dalam lingkungan bisnis yang kompetitif.
Salam Luar Biasa Prima!
Wuryanano
Twitter: @Wuryanano
Owner SWASTIKA PRIMA Entrepreneur College