1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (242 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: August 25, 2021 - 2:30 AM

Ubah 7 Sifat MEMATIKAN, Jadi 7 Strategi KEBAHAGIAAN

“Semua orang di dunia mencari kebahagiaan. Dan ada satu cara pasti untuk menemukannya, yaitu dengan mengendalikan pikiran Anda. Kebahagiaan tidak tergantung pada kondisi luar. Itu tergantung pada kondisi batin.” – Dale Carnegie

Kita semua ingin bahagia dan sukses, tetapi tidak peduli seberapa positif kita berusaha, terkadang peristiwa buruk dapat menimpa kita, yang dapat menghancurkan kita.

Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang secara ajaib akan Anda temukan suatu hari nanti di masa depan yang jauh. Kebahagiaan adalah sesuatu yang Anda kembangkan dari waktu ke waktu, dengan tindakan, pikiran, perasaan, koneksi, dan pengalaman Anda setiap hari.

Jangan menunggu masa depan untuk berharap dan menemukan kebahagiaan, karena masa depan tidak diketahui. Anda dapat mulai menciptakan kebahagiaan Anda sendiri hari ini, dan setiap hari. Kebahagiaan adalah keadaan pikiran yang berasal dari dalam diri Anda.

“Temukan kebahagiaan Anda, bukan dengan mencari lebih banyak, tetapi dengan menghargai apa yang sudah Anda miliki.” – Frank Sonnenberg

Banyak dari kita telah mendengar tentang 7 Sifat Mematikan. Setiap orang pasti memiliki pengalaman dengan masing-masing sifat negatif ini. Tanyakan kepada siapa pun, dan mereka akan memberi tahu Anda bahwa mereka telah mengalami pergumulan pribadi dengan setidaknya satu dari sifat negatif yang tidak menguntungkan ini.

Apa saja 7 Sifat Mematikan itu?

1. Nafsu, yang tidak terkendali dan tidak pantas, termasuk juga mencakup keinginan akan kekuasaan, uang, atau ketenaran.

2. Kerakusan, kebutuhan yang tak terkendali untuk mengkonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah berlebihan, dan membuang-buang apa yang dibutuhkan orang lain.

3. Keserakahan, keinginan besar dan tak terkendali untuk mendapatkan kekayaan atau harta benda.

4. Kemalasan, menghindari pekerjaan yang berlebihan, dan gagal untuk menggunakan anugerah dan bakat alami.

5. Kemarahan, yang tidak terkendali terhadap orang lain, mengakibatkan kebencian dan keengganan untuk memaafkan.

6. Iri hati, keinginan kuat yang salah atas apa yang dimiliki orang lain, kecemburuan pada kepemilikan, status, dan keuntungan.

7. Kesombongan, pendapat diri superior, bersikap “Saya lebih baik dari Anda”, yang menempatkan diri sendiri di atas segalanya.

Sifat-sifat mematikan ini mewakili semua yang negatif dari umat manusia. Siapa pun tidak mungkin dapat menggunakan sifat negatif ini sebagai cara untuk membawa kebahagiaan ke dalam hidupnya.

Mari kita kupas setiap sifat mematikan, dan lihat bagaimana kita dapat membuat “Strategi Kebahagiaan” kita sendiri, untuk meningkatkan produktivitas.

“Kebahagiaan adalah pilihan. Pilih untuk bahagia dan Anda akan selalu menemukan sesuatu yang membuat Anda bahagia.” – Sandra Cooze

1. Pengendalian Diri vs Nafsu

“Jika Anda kehilangan kendali diri, semuanya akan jatuh.” – John Wooden

Nafsu adalah kesenangan yang dibeli dengan rasa sakit, kesenangan yang ditetaskan dengan kegelisahan, konten yang dilewati dengan ketakutan, dan dosa yang diakhiri dengan kesedihan. Nafsu adalah musuh pribadi, kanker pikiran, perusak hati nurani, melemahkan akal, menutup indra, dan akhirnya, menjadi kutukan mematikan bagi seluruh tubuh.

Pengendalian diri membantu mengendalikan keinginan terliar kita. Ketika kita melatih pengendalian diri, kita menggunakan energi tak terkendali itu, untuk memberi manfaat bagi orang lain, bukan menghabiskan semua energi itu untuk diri sendiri. Sejujurnya, pengendalian diri bukanlah hal yang mudah, apalagi jika Anda memiliki kebiasaan untuk tidak menguasai keinginan-keinginan negatif tersebut. Itu perlu dipraktekkan setiap hari sampai menjadi normal baru Anda.

Strategi Kebahagiaan #1 ini untuk dipraktikkan saat Anda dihadapkan pada situasi, di mana Anda perlu melatih pengendalian diri yang besar.

2. Kesederhanaan vs Kerakusan

Kesederhanaan melibatkan disiplin diri dan moderasi, biasanya dalam hal makanan dan minuman. Ini mengajarkan kita untuk menggunakan makanan dan minuman sebagai cara untuk menjadi sehat. Bukan berarti kita tidak bisa menikmati makanan, dengan segala rasa dan teksturnya serta aromanya yang nikmat. Jika kita tidak sehat karena jumlah makanan atau minuman yang kita konsumsi, maka kita secara fisik dan mental tidak dapat berada dalam kondisi terbaik pribadi kita, dan juga tidak dapat hadir untuk orang-orang penting dalam hidup kita. Menjadi sehat tidak hanya memberi kita keuntungan dalam hidup kita sendiri, tetapi juga memungkinkan kita menjadi sehat untuk melayani orang lain.

“Orang yang memperoleh hal-hal di luar kegunaannya, tidak hanya akan memperoleh sedikit keuntungan atau bahkan tidak sama sekali. Mereka juga akan mengalami konsekuensi negatif, seperti halnya segala bentuk kerakusan.” ~ Ray Dalio

Strategi Kebahagiaan #2 ini berguna untuk membuat pilihan yang sehat.

3. Amal vs Keserakahan

“Keserakahan adalah lubang tak berdasar yang melelahkan orang, dalam upaya tanpa akhir untuk memenuhi kebutuhan, tanpa pernah mencapai kepuasan.” ~ Erich Fromm

Amal adalah tentang menempatkan orang lain di atas diri sendiri, memastikan orang lain diurus terlebih dahulu, dan menggunakan sumber daya Anda sendiri untuk mencapai hal ini. Inilah contoh bagus tentang bagaimana berbuat untuk orang lain sebagai kunci kebahagiaan bagi diri Anda sendiri.

Memberi, dalam bentuk apa pun, sesederhana apa pun, menciptakan rasa kebahagiaan batin. “Saya senang karena saya memiliki sumber daya yang tersedia untuk membuat orang lain bahagia.” Semakin sering Anda memberi, semakin banyak kebahagiaan yang akan Anda temukan. Itu menjadi pola melingkar. Saya tidak berbicara tentang memberi karena rasa bersalah atau kewajiban. Sikap yang Anda gunakan untuk melakukan amal, akan memiliki efek yang bertahan lama pada kebahagiaan pribadi Anda sendiri.

Strategi Kebahagiaan #3 ini untuk menemukan kesempatan memberikan waktu atau sumber daya Anda kepada orang yang membutuhkan.

4. Ketekunan vs Kemalasan

Ketekunan adalah keinginan untuk menggunakan energi, bakat, dan karunia kita untuk melayani orang lain, daripada menjalani kehidupan yang malas dan tak peduli. Energik dan bekerja keras adalah cara bagus untuk menggambarkan orang yang rajin. Mereka bekerja menuju suatu tujuan, tidak hanya bekerja untuk memeriksa tugas dari daftar. Jadi, menjadi rajin itu lebih dari sekadar menjadi pekerja keras. Ini juga tentang tanggung jawab dan keandalan. Orang lain perlu tahu bahwa mereka dapat mengandalkan Anda untuk melakukan apa yang Anda katakan, dan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya dengan kemampuan terbaik Anda.

Etos kerja yang baik tidak begitu banyak diperhatikan untuk kerja keras. Ada banyak sekali orang yang sebenarnya menggunakan pekerjaan, kesibukan atau ambisi, hanya sebagai pelarian dari tujuan nyata dan tanggung jawab. Dalam hal-hal seperti ini, pekerja keras sama disfungsionalnya dengan kemalasan, tidak bermanfaat!

Memiliki tujuan di luar diri sendiri, sering kali membuat kita terus maju sampai akhir. Mengetahui bahwa kita telah mencapai tujuan itu, terlepas dari keinginan untuk berhenti, menyerah, atau hanya melakukan apa yang perlu dilakukan, akan memberi rasa bangga dan pencapaian, serta rasa bahagia. Orang-orang tanpa visi atau tujuan dalam hidupnya, pasti tidak bahagia.

Strategi Kebahagiaan #4 ini untuk menemukan tujuan yang lebih besar dari diri Anda sendiri, dengan menggunakan waktu dan bakat Anda untuk memberi manfaat bagi orang lain.

5. Kesabaran vs Kemarahan

Kesabaran adalah meluangkan waktu untuk memahami orang lain, dan bersedia memaafkan ketika kesalahan atau pelanggaran dilakukan. Ini bukan tugas yang mudah. Sangat mudah untuk marah atau mengkritik orang yang menyinggung Anda, daripada bersedia memaafkan mereka.

Pengampunan dan pengertian bukanlah norma dalam budaya modern kita. Ada sikap yang mendasari slogan, “Mata ganti Mata”, “Darah ganti Darah”. Ini tidak akan memberi Anda kedamaian, kegembiraan, dan jenis kebahagiaan apa pun.

Hidup dalam kemarahan dan tidak mau mengampuni, akan menghancurkan Anda dari dalam ke luar. Kutipan populer tentang menolak untuk memaafkan, menggambarkan dengan sempurna, apa yang benar-benar dilakukan oleh hidup seperti ini bagi Anda. “Menolak untuk memaafkan itu seperti meminum racun, tetapi mengharapkan orang lain yang mati.”

“Kemarahan, dapat disulut hingga ke tingkat neraka yang mematikan, dan itu memang ada di dalam diri setiap orang.” – Thomas Carlyle

Strategi Kebahagiaan #5 ini untuk melatih kesabaran dan memberi pengampunan setiap hari.

6. Kebaikan vs Kecemburuan

“Kecemburuan kita terhadap orang lain, itu paling banyak melahap kita.” – Alexander Solzhenitsyn

Kebaikan adalah keinginan untuk membantu orang lain, bukan kebutuhan untuk menjadi lebih baik dari mereka. Kita iri dengan tetangga, karena mereka memiliki mobil baru. Kita iri dengan teman-teman, karena mereka pergi berlibur ke daerah wisata. Kita iri dengan orang lain, karena dia mendapat promosi di tempat kerja. Kita iri melihat bisnis orang lain lebih maju. Kecemburuan tidak melakukan apa pun, selain menyebabkan keretakan besar antara Anda dan orang-orang yang dekat dengan Anda. Apakah sikap iri hati ini terdengar seperti sesuatu yang dapat memberi Anda kebahagiaan sejati?

Kebaikan, terutama terlepas dari apa yang kita rasakan, akan membebaskan Anda dari rantai iri dan kecemburuan. Hal ini dapat dilakukan setiap hari dengan cara yang sederhana. Kebaikan bisa datang dalam berbagai bentuk, misalnya mengirimkan pesan penuh cinta kepada istri Anda, saat dia sedang bekerja. Memberikan sesuatu untuk tetangga Anda. Buat kue untuk guru anak Anda. Tersenyum pada orang-orang yang Anda lewati. Sikap-sikap baik ini, tidak hanya akan mencerahkan Anda, tetapi juga mereka.

Strategi Kebahagiaan #6 ini untuk menemukan satu cara, guna mempraktikkan kebaikan setiap hari.

7. Kerendahan Hati vs Kesombongan

Kerendahan hati secara aktif melepaskan ego palsu Anda sendiri, dan menggantinya dengan sikap melayani. Ini jelas bukan tugas yang mudah. Kebanggaan berlebihan, menjadikan kita sombong dan percaya bahwa kita tidak membutuhkan bantuan, kita merasa lebih baik dari orang lain. Kesombongan ini juga menunjukkan kepada kita, betapa pentingnya kebutuhan akan kerendahan hati.

“Kesombongan dan kebanggaan adalah hal yang berbeda, meskipun kata-kata itu sering digunakan secara sinonim. Seseorang mungkin bangga tanpa menjadi sia-sia. Kesombongan lebih berhubungan dengan pendapat kita tentang diri kita sendiri. Kesombongan adalah apa yang kita ingin orang lain pikirkan kehebatan tentang kita.”Jane Austen

Kerendahan hati menempatkan penekanan pada orang lain, selain diri sendiri. Apa yang dapat dilakukan untuk membantu orang lain di waktu sekarang ini? Bagaimana cara terbaik menggunakan bakat kita untuk membantu orang lain? Ketika kita mempraktikkan kerendahan hati, kita mulai melihat aspek positif dari kehidupan orang lain, dan pada gilirannya membantu kita melihat aspek positif dari kehidupan kita sendiri.

Strategi Kebahagiaan #7 ini untuk melatih kerendahan hati dan menjalani hidup dengan sikap “mengutamakan orang lain”.

Sekarang Anda memiliki tujuh strategi yang dapat Anda terapkan, dan gunakan secara praktis setiap hari. Mempraktikkan strategi ini akan menciptakan kebiasaan pengendalian diri, kesederhanaan, amal, ketekunan, kesabaran, kebaikan, dan kerendahan hati yang akan bertahan lama, bahkan selamanya.

Untuk menerapkan strategi ini dengan baik, pilih satu dulu untuk diikuti setiap minggu, baru melanjutkan lainnya. Mulailah dengan berfokus pada salah satu yang paling Anda perjuangkan.

Nah Sahabat. Latihan yang mantap dan konsisten dari tujuh strategi kebahagiaan ini, akan membuat Anda merasa lebih baik. Orang-orang di sekitar Anda akan memperhatikan bahwa Anda sekarang menjadi manusia yang lebih bahagia dan lebih puas.

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (242 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.