1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (274 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...
Published on: November 22, 2020 - 6:00 AM

Cara Ciptakan PELUANG di Saat Pandemi

“Di tengah kesulitan, selalu terdapat kesempatan.” – Albert Einstein

Akan selalu ada peristiwa yang tidak menguntungkan, dan harus kita tangani secara langsung, seperti pandemi global yang kita alami saat ini, dan masih belum terpetakan bagi sebagian besar pemilik bisnis atau pengusaha.

Sebenarnya, ada peluang besar untuk memperkenalkan produk atau layanan baru ke pasar di tengah pandemi global ini; meskipun banyak yang mengatakan bahwa meluncurkan produk atau layanan baru di saat pandemi itu sangat berisiko.

Berikut ini beberapa hal, perlu dipertimbangkan, jika Anda memutuskan untuk melakukan lompatan:

1. Identifikasi Kebutuhan, Keinginan, atau Hasrat dengan Permintaan Tinggi

Ada kebutuhan, keinginan, dan hasrat permintaan yang jelas. Yang harus Anda lakukan hanyalah melihat di media sosial dan sangat jelas bagaimana membawa solusi ke pasar, sehingga dapat memiliki pembeli yang bersedia dan mampu.

Permintaan ada di sana. Anda tinggal menciptakan situasi win-win bagi konsumen. Akan selalu ada kebutuhan dan keinginan selama waktu yang tidak terduga ini. Identifikasi mereka dan Anda akan menghadapi peluang langsung di hadapan Anda.

2. Temukan Cara untuk Menempatkan Penawaran, Langsung di Depan Audiens Target Anda

Ada satu aspek pandemi global yang memberi banyak keuntungan besar bagi bisnis; yaitu dapat dengan mudah memasarkan ke pelanggan ideal melalui pemasaran online.

Mulai pemasaran lewat email hingga media sosial berbayar, dan pemasaran lewat influencer, dengan target konsumen ada di rumah dan sebagian besar menggunakan komputer atau perangkat seluler.

Kita dapat menjalankan kampanye media sosial yang sangat bertarget dan menempatkan penawaran tepat di depan mereka yang mendambakan solusi untuk masalah mereka. Pemikiran ini logis, dan dapat digunakan oleh banyak bisnis.

Sebagai contoh, industri restoran. Banyak yang terpaksa berhenti melayani tamu di tempatnya, jadi mereka harus beralih ke model pesan antar dan pengiriman saja. Banyak yang tidak fokus pada hal ini sebelumnya, akhirnya segera mengaktifkan iklan media sosial, dan mendorong konsumen lokal untuk mengunduh aplikasi, mendorong mereka untuk memesan melalui platform, misalnya Grab Food dan Go Food.

3. Tunjukkan Empati dalam Pesan Pemasaran Anda

Dalam situasi ini, kita bisa saja menjalankan iklan langsung dengan pesan, “Selesaikan masalah Anda dengan menghubungi kami.” dan mendapatkan minat. Namun, alangkah lebih baik untuk fokus menunjukkan empati sambil tetap menghadirkan solusi kepada konsumen.

Pandemi memengaruhi orang secara berbeda, dari kehilangan orang yang dicintai akibat terpapar virus, hingga diberhentikan atau dipecat dari pekerjaannya. Oleh karena itu, diperlukan pesan yang lebih lembut untuk titik kontak awal tersebut.

Saya terus-menerus menganalisis pemasaran, dan beberapa kampanye paling sukses yang pernah saya lihat selama krisis ini, menunjukkan kenaikan beberapa tingkat empati dalam pesan tersebut.

Saya merasakan banyak bisnis berasumsi bahwa konsumen akan berhenti membelanjakan uangnya selama pandemi, padahal sebenarnya tidak demikian. Beberapa merek (brand) memang memperlambat periklanan, yang justru dapat menurunkan biaya iklan dan pembelian media.

Merek (Brand), terutama yang baru, dihadapkan pada peluang untuk menjalin hubungan yang kuat dengan konsumen. Hidup agak sedikit melambat. Orang-orang tidak terburu-buru karena mereka benar-benar tidak punya tujuan. Ini adalah kesempatan untuk memberi tahu mereka bahwa Anda peduli dan membangun hubungan itu.

“Hanya ada satu Bos. Itu adalah Pelanggan, dan dia dapat memecat semua orang di perusahaan mulai dari pemilik bisnis hingga ke bawah, hanya dengan cara membelanjakan uangnya di tempat lain.” – Sam Walton

4. Mengoperasikan dan Membangun dengan Skala Pasca-Pandemi di dalam Pikiran

Saya telah melihat banyak merek (brand) muncul selama pandemi, dan saya berani bertaruh, beberapa bulan ke depan, merek itu akan segera menghilang. Mengapa? Karena mereka hanya fokus pada saat “sekarang” , dan tidak memiliki visi untuk masa depan.

Ini adalah cara yang salah untuk meluncurkan peluang baru, di saat pandemi atau tidak. Salah satu alasan saya menekankan membangun hubungan awal yang kuat dengan konsumen adalah karena skala dan pertumbuhan jangka panjang.

Jika Anda terhubung dengan konsumen selama masa sulit dan membangun hubungan yang berarti dengan memberi mereka produk atau layanan yang membantu mereka dalam memecahkan masalah atau mengalihkan pikiran dari situasi saat ini; maka mereka akan menjadi sangat setia pada merek (brand) Anda.

Seseorang yang diperkenalkan dengan merek selama waktu-waktu sulit ini, dan memiliki pengalaman yang menyenangkan, kemungkinan besar menjadi pelanggan tetap.

Merek-merek yang hanya berfokus pada menghasilkan uang dengan cepat, akan berebut ketika keadaan sudah tenang, dan konsumen kembali ke aktivitas serta rutinitas normal mereka. Bisnis yang memiliki skala Pasca Pandemi akan terus tumbuh dan berkembang di masa depan.

Nah Sahabat. Bagaimana Anda menciptakan peluang selama masa tidak pasti seperti pandemi ini?

Salam Luar Biasa Prima!

Wuryanano

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (274 votes, average: 5.00 out of 5)

Loading...

Leave a Comment

Your email address will not be published.